Balita Dicekik Ibu Tiri hingga Tewas

Ekonomi-Bisnis | Rabu, 15 Agustus 2012 - 14:53 WIB

Balita Dicekik Ibu Tiri hingga Tewas
(Foto: Susilawady ) Tersangka Melisa Safrina Lubis saat memperagakan adegan mencekik leher Juanda Januari di Dusun V Sei Apung Jaya.

Riau Pos Online - Melisa Syafriani Lubis (24), ternyata membunuh Juanda Januari (1,6 tahun) anak tirinya ketika sedang memandikannya, Senin (13/8) lalu. Melisa membunuh anak bungsu dari empat bersaudara itu dengan cara mencekik.

Hal itu terungkap ketika Polres Asahan menggelar rekonstruksi pembunuhan oleh oleh warga Dusun V Desa Sei Apung Jaya Kecamatan Tanjungbalai Kabupaten Asahan. Rekonstruksi ini untuk melengkapi berita acara pemeriksaan (BAP) tersangka oleh penyidik.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Kapolres Asahan AKBP Yustan Alpiani saat dikonfirmasi melalui Kasat Reskrim AKP Fahrizal, Selasa (14/8) mengatakan, BAP terhadap tersangka sudah selesai. Otopsi sudah dilakukan oleh Tim Forensik, sedangkan untuk melihat dengan jelas proses adegan yang dilakukan tersangka terhadap korban maka dilakukan rekonstruksi.

Sementara pantauan Riau Pos Grup (RPG), tersangka Melisa Safrina Lubis sedikitnya memperagakan tujuh adegan ketika dirinya melakukan pembunuhan terhadap korban. Tersangka terlihat memandikan korban, kemudian mencekiknya. Tersangka terlihat tenang, dan tidak menunjukkan raut muka menyesal membunuh dari anak Azham, suaminya.

Rekonstruksi yang dihadiri pengacara tersangka yang disediakan pihak kepolisian, Jaksa serta penyidik, saksi yang melihat kejadian dan ibu kandung korban.

Sementara sebelumnya diberitakan, Juanda Januari dinyatakan meninggal serta membuat warga Sei Apung geger. Azham, ayah almarhum Juanda ketika kejadian sedang bersiap untuk melaut. Melisa sempat berpura-pura panik, dan mengatakan anaknya (Juanda,red) tiba-tiba pingsan. Tetapi setelah diperiksa polisi, akhirnya Melisa mengaku mencekik Juanda setelah mengaku kesal karena Juanda menangis dan cemburu kepada Ibu Juanda.

Terpisah, psikolog dari Universitas Sumatera Utara Nursaini Simatupang mengatakan, melihat latar belakang penyebab pembunuhan, dipicu permasalahan hati. Dimana seseorang tidak dapat menerima orang lain menjadi bagian dari hidupnya seperti yang dialami tersangka. “Permasalahan seperti ini sering terjadi, baik itu ayah atau ibu tiri yang memperlakukan anak yang bukan merupakan darah dagingnya.” kata Nursaini.

Ditambahkannya, keadaan ini yang sering menimbulkan bentrok dan menimbulkan korban, faktor kesiapan dan ekonomi yang sering melatarbelakangi kejadian seperti ini dan ini bukan tindakan yang tidak disengaja.( sus/ms/rpg )









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook