Oknum Guru Binsus Diduga Cabuli Sebelas Murid

Ekonomi-Bisnis | Jumat, 15 Juni 2012 - 09:43 WIB

DUMAI (RP) - Oknum guru honor yang mengajar di Sekolah Dasar (SD) Binaan Khusus (Binsus) Dumai, berinisial Zu (35) harus mengakhiri petualangannya yang diduga suka mencabuli anak laki-laki.

Dari laporan yang diterima unit PPA Reskrim Polres Dumai, tersangka ini telah mencabuli sebanyak 11 anak yang semuanya adalah laki-laki yang juga muridnya.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Akibat perbuatan bejatnya ini, tersangka yang juga aktif di Dewan Kesenian Dumai (DKD) ini berhasil diringkus, Rabu (13/6) malam, setelah polisi menerima laporan dari orang tua korban, yang anaknya menjadi korban pencabulan tersangka. Kini, tersangka harus menjalani hari-harinya di ruangan sel Mapolres Dumai.

Kapolres Dumai AKBP Ristiawan Bulkaini SH melalui Kasat Reskrim, AKP Taufiq Hidayat SH Sik ketika dikonfirmasi RPG membenarkan adanya penangkapan tersangka asusila yang dilakukan terhadap anak di bawah umur.  

‘’Setelah menerima laporan, saat itu juga kita langsung menangkap tersangka di rumahnya dan selanjutnya menjalani proses,’’ kata Kasat.

Rata-rata, yang menjadi korban penyimpangan seksual tersangka adalah muridnya sendiri yang duduk di bangku kelas enam. Perbuatan yang dilakukan tersangka terhadap korbannya dengan terlebih dahulu merayu korban dan memberikan imbalan uang kepada korban.

‘’Jumlah semula korban yang menjadi pelampiasan nafsu bejat tersangka berjumlah empat orang. Namun jumlah ini bertambah hingga sebelas orang. Untuk lengkap dan pasti jumlahnya, nanti akan kita gelar perkara kasus ini,’’ ungkapnya.

Kata Kasat, tidak menutup kemungkinan masih ada laporan dari orang tua korban. “Ya kita menunggu kemungkinan masih ada korban lainnya, dan kami berharap mereka untuk segera melapor,” ungkap Kasat.  

Perbuatan asusila yang dilakukan tersangka terhadap anak di bawah umur sudah dilakukan lama, karena tersangka pandai untuk menutupi perbuatanya agar anak-anak yang menjadi korban tidak bercerita kepada orang lain.

Namun kasus ini baru terbongkar, karena ada satu dari korban yang belum sempat dicabuli berhasil melarikan diri dan memberitahu kepada orang tuannya.

Dari pengakuan sang bocah tersebut, terungkap beberapa nama-nama korban lainnya, dan selanjutnya orang tua korban melaporkan ke Mapolres Dumai.

“Anak saya hampir saja jadi korban gurunya ini. Tapi dia berhasil lari dan menceritakan kepada kami. Kami kemudian sepakat melaporkan tersangka ke Polres,” kata seorang ibu di ruang PPA.(rio/rpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook