JAKARTA (RP) — Sudah tiga bulan lamanya pasca-penetapan direksi dan komisaris baru Bank Riaukepri oleh para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) pertengahan Februari lalu.

Namun hingga kini, nama-nama yang ditunjuk mengisi beberapa posisi penting di bank kebanggaan masyarakat Riau dan Kepulauan Riau itu, belum juga mengikuti fit and proper test (uji kelayakan dan kepatutan) di Bank Indonesia.

‘’Kami masih menunggu dipanggil Bank Indonesia untuk menjalani fit and proper test,’’ ujar Direktur Utama hasil RUPS-LB Bank Riaukepri Rafjon kepada Riau Pos, Selasa (14/5).

Rafjon mengaku, pihaknya juga belum diberitahukan jadwal terkait pelaksanaan fit and proper test. ‘’Masih belum tahu jadwalnya kapan,’’ ungkap pria kelahiran Pasirpengaraian, Rokan Hulu, 10 Agustus 1958 itu.

Rafjon mengatakan, dirinya telah melengkapi semua dokumen dan persyaratan yang diperlukan BI sebelum menjalani fit and proper test. ‘’Semua dokumen sudah dipenuhi, dan sudah diserahkan ke BI di Jakarta,’’ terang Rafjon yang masih aktif sebagai Executive Vice President Corporate Agro di Bank Mandiri itu.

Kepala Biro Humas BI, Difi Johansyah membenarkan jika para direksi dan komisaris Bank Riaukepri hasil dari RUPS-LB tersebut memang belum mengikuti fit and proper test. ‘’Sedang dalam proses usulan keputusan,’’ singkat Difi dikonfirmasi Riau Pos.   

Seperti diketahui, RUPS-LB Bank Riaukepri menetapkan keputusan penting, salah satunya menunjuk Rafjon Yahya sebagai Direktur Utama. Selain itu pemegang saham juga bersepakat menentapkan komisaris utama yaitu Pizan Jaelani yang sebelumnya pernah menduduki jabatan Direktur Kepatuhan di Bank BTN.

Sedangkan Dewan Pengawas Syariah pemegang saham memutuskan untuk menetapkan Dr Suryan Al-Jamrah sebagai ketua dan Tengku Zulkarnain sebagai anggota. Sementara Direktur Kepatuhan disiapkan dua orang, yaitu Eka Ebriadi dan Pran Zebrinal.(yud)