KAMPAR (RIAUPOS.CO) - Amril Nurman kini benar-benar kewalahan. Setiap hari pesanan susu kambing yang masuk makin meningkat saja. Tak hanya dari konsumen per orangan.
Tapi juga dari distributor di Bangkinang dan Panam Pekanbaru, yang selama ini membantu pemasaran susu kambingnya.
‘’Kalau ada 30 liter per hari, pasti habis. Sebab itu tadi, permintaan makin hari makin banyak. Sementara hasil dari sini masih sangat minim. Paling tinggi cuma 2 liter satu hari,’’ kata ayah empat anak ini dalam sebuah perbincangan di komplek kandang kambing kelompoknya di Dusun Padang Tengah Desa Koto Perambahan Kecamatan Kampar Timur, pekan lalu.
Kalau permintaan melonjak, lelaki 38 tahun ini terpaksa memesan kepada koleganya yang ada di Sumatera Barat.
Sudah tiga tahun belakangan jebolan Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) Karya Nyata Kubang Jaya Kecamatan Siak Hulu ini memelihara ternak kambing jenis etawa dan peranakan etawa (PE). Bermula dari bantuan ternak kambing perah dari anggaran APBN pada 2011 lalu.
Amril dan 9 rekannya yang tergabung dalam kelompok tani peternakan perambahan etawa, mendapatkan 30 ekor betina dan 3 jantan, serta dana untuk membikin kandang senilai Rp8 juta.
‘’Kami tidak diberi ternak. Tapi uang cash. Kamilah yang mencari jenis kambing perah apa yang akan kami pelihara. Uang untuk membuat kandang dan kantor akhirnya harus nambah Rp54 juta. Kan uang untuk bikin kandang cuma Rp8 juta. Sementara ukuran kandang saja sudah 4,5 x 18 meter,’’ cerita Amril.
Dikatakannya, di Kampar tadinya orang masih asing dengan yang namanya susu kambing. Dan saat kambing-kambing tadi sudah menghasilkan susu, kulkas di kantor kelompok tani itu sempat dipadati oleh bungkusan plastik seperempat liter berisi susu kambing.
‘’Kami sempat hampir putus asa. Tapi Alhamdulillah, setelah kami upayakan pemasarannya, sekarang justru kami yang kewalahan memenuhi permintaan,’’ kenang Amril tertawa.
Kini, dari 52 ekor populasi kambing yang dimiliki kelompok tani Desa Perambahan yang berada di kilometer 36 lintas Pekanbaru-Bangkinang ini, sebnayak 22 ekor indukan, 5 jantan dan 25 anakan yang setiap hari menghasilkan susu baru empat ekor. Tapi bakal ada 7 ekor lagi yang akan bisa diperah.
‘’Sekarang lagi musim kering. Nanti kalau kambing sudah beranak, baru bisa diperah,’’ terang Amril.(adv/a)