JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Perusahaan asal Korea, Hyundai siap menanamkan USD 1 miliar atau sekitar Rp 14 triliun (kurs 14.000) untuk mengembangkan mobil listrik di Indonesia. Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, ia akan mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkunjung ke Korea, Minggu (24/11), dan melakukan penandatanganan kerja sama di sana, rencananya pada hari berikutnya.
"Hyundai mau investasi kira-kira USD 1 miliar di industri mobil listrik, di dekat Karawang (Jawa Barat) sana. Tanahnya sekitar 600 hektare," kata Luhut, Rabu (13/11).
Terkait rencana investasi ini, mantan Menko Polhukam itu meminta pihak Hyundai untuk menggunakan bahan baku dari Indonesia. Misalnya, kata Luhut, bahan baku dari Morowali, Sulawesi Tengah.
"Kemudian ban mobil, pesawat terbang, karet dari kita. Sekarang Dunlop, sudah. Jadi, nanti semua mobil listrik yang diproduksi di Indonesia pakai karet ban dari karet kita," pungkasnya.
Perkembangan industri mobil listrik tak bisa dibendung lagi. Pengusaha migas Dedi Sjahrir Panigoro mengatakan, Indonesia perlu mempersiapkan komponen yang dibutuhkan dalam produksi mobil listrik, salah satunya tembaga.
"Tembaga ini penting, kenapa? Mobil listrik itu tidak bisa ditahan, akan naik terus. Kamu jangan kaget 10 tahun lagi seliweran. Mobil listrik itu salah satu komponennya adalah tembaga," kata Komisaris Utama PT Medco Energi Internasional Tbk tersebut saat berkunjung ke kantor Jawa Pos.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal