HIDUP MEREKA LEBIH BAIK DENGAN KOMPUTER

Bermodal Rp10 Juta, Raih Omset Rp100 Juta

Ekonomi-Bisnis | Sabtu, 14 September 2013 - 09:28 WIB

 Bermodal Rp10 Juta, Raih Omset Rp100 Juta
SUKSES: Wirantini, Asisten Rumah Tangga yang sukses membuka banyak peluang dan membantu rekan-rekannya melalui komputer dan internet yang diundang hadir menjadi pembicara di gathering bersama Intel di Haris Hotel, Bogor, Kamis (12/9/2013). Foto: Nuke Fatmasari/Riau Pos

Laporan NUKE FATMASARI, Bogor nuke-fatmasari@riaupos.co

Saat punya uang Rp10 juta dan orang tua menyuruh saya membeli sawah di kampung, saya justru lebih minat ‘bersawah’ di dunia maya.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Demikian cerita Wiratini, perempuan bergelar MBA (mantan babby-sister aja) saat diundang menjadi pembicara di acara gathering Intel bersama media di Hotel Haris, Bogor, Kamis (12/9) pagi.

Perempuan yang lebih akrab dipanggil Nanny Tini ini menuturkan, berawal dari keluhan sulitnya mencari babby sister atau pembantu rumah tangga dari keluarga majikan, serta juga berawal dari keluhan para babby sister atau pembantu rumah tangga yang dizalimi oleh majikan akibat salah pilih, maka Tini pun belajar membuat blog dari majikannya.

“Saya meminjam komputer majikan dan belajar internet. Saya takjub, dengan benda kecil yang di dalamnya ada Intel Inside (Tini menyebutnya intel in si de, red), saya bisa mendapatkan banyak informasi serta mengenal lebih banyak orang. Dunia benar-benar berada dalam genggaman saat itu. Dengan notebook 9 inchi dan internet ini, kami para pekerja rumah tangga yang biasa dipanggil orang belakang, kini menjadi orang yang tidak terbelakang,’’ ucapnya.

Dengan bekal ilmu internet yang didapatkannya secara otodidak, Tini kini bukan hanya punya blogger http://household-staff.blogspot.com, tetapi juga punya website seragam babby sister.com, nanny tini.com dan 5 blog lain yang membuatnya untung Rp100 juta dari modal Rp10 juta tadi.

 “Teman-teman saya pun terbantu karena dengan layanan saya ini, bukan mereka (babby sister atau pembantu rumah tangga, red) lagi yang dipilih majikan tetapi mereka yang memilih majikan lewat 9 kali wawancara online,” ucap Tini.

Sukses yang diraih Tini lewat sahabat online bernama internet dan komputer juga dialami Nyayu Nur Komaria, anak pengrajin songket Palembang.

“Sebagai anak dari pengrajin songket, saya memiliki banyak informasi mengenai songket, baik dari kualitas, maupun sejarahnya. Terinspirasi dari pengalaman saya sebagai Putri Palembang yang harus tahu banyak mengenai sejarah dan kebudayaan asli Palembang, saya terinspirasi menuangkan informasi dalam blog agar lebih banyak orang yang mengetahuinya,” tutur perempuan yang seringkali dipanggil Adis ini.

Ternyata, internet menjadi added value bagi bisnis songket milik keluarganya. Adis pun mulai memasarkan produknya melalui internet.

Dengan informasi tambahan seputar songket, pembeli pun benar-benar mengerti cara pemilihan songket yang baik.

 “Sehingga bukan hanya membeli, tetapi pembeli kami juga ikut menjadi bagian dari pelestarian songket sebagai budaya asli Palembang,” lanjutnya lagi.

Salah satu pembeli potensial keluarganya datang dari Malaysia yang mau membayar tunai Rp100 juta untuk beragam songket pesanan mereka.

Sebagaimana diketahui, perkembangan teknologi informasi yang berkembang dengan sangat pesat membuat banyak produk perangkat teknologi diluncurkan dari berbagai produsen teknologi ternama.

Lalu seberapa besarkah kemajuan teknologi tersebut dapat difungsikan untuk kehidupan yang lebih baik?

Estu Pitarto, Guru SD Al-Azhar 4 Semarang, menjadi salah satu sosok yang berhasil memanfaatkan teknologi komputer untuk menghadirkan metode belajar yang menyenangkan bagi murid-muridnya.

“Metode belajar yang biasa-biasa saja rasanya tidak menarik. Apalagi, mereka terpapar kemajuan teknologi yang begitu menarik perhatian mereka”.

“Karenanya, saya terinspirasi untuk membuat metode belajar yang lebih seru dan menyenangkan, yakni dengan permainan untuk memperkenalkan aksara Jawa. Kini, murid-murid saya dapat belajar hal yang mungkin sebelumnya membosankan, dengan lebih menyenangkan,” ujar Estu yang dinobatkan sebagai pemenang National Innovative Teacher Award 2011.***









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook