JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2017, pemerintah mengusulkan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,2 persen.
Adapun angka itu lebih tinggi dari asumsi awal di APBN 2017 sebesar 5,1 persen. Hingga kuartal II-2017, pertumbuhan ekonomi hanya tumbuh sebesar 5,01 persen. Angka itu jauh di bawah prediksi Bank Indonesia yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan tumbuh sebesar 5,2 persen.
Target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen rasanya sulit dicapai jika melihat angka tersebut. Itu karena dari kuartal I hingga II tahun 2017 pertumbuhan ekonomi hanya 5,01 persen. Artinya, dalam dua kuartal selanjutnya atau hingga akhir tahun, pertumbuhan ekonomi Indonesia harus tumbuh sebesar 5,4 persen.
Pasalnya, jika tidak, target yang sudah ditetapkan pemerintah sudah dipastikan tidak tercapai. Menurut Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, dirinya optimistis target tersebut bisa tercapai.
Dia beralasan, kegiatan ekonomi di kuartal III dan IV jauh lebih tinggi dibanding kuartal sebelumnya.
"Kegiatan ekonomi di semester II akan lebih tinggi. Jadi, bisa saja," sebutnya di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (14/8/2017).
Ditambahkannya, dirinya enggan dikatakan tidak realistis dengan target tersebut. Sebab, bukan tidak mungkin angka pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun bisa lebih tinggi dari target 5,2 persen.
"Apa itu realistis? Kenapa tidak. Bisa saja bergeraknya tidak langsung 5,4 persen pada kuartal III dan IV. Bisa lebih rendah atau makin tinggi," tuntasnya.(cr4)
Sumber: JPG
Editor: Boy Riza Utama