JAKARTA (RP) - Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi meminta Menteri Perdagangan Gita Wirjawan segera turun tangan mengatasi lonjakan harga bawang merah di beberapa daerah.
‘’Pemerintah harus turun tangan cek pasokan bawang apakah masih ada bawang atau kosong, kurang atau tidak di sana,’’ ujar Tulus saat dihubungi JPNN, Selasa (13/8).
Setelah melakukan pengecekan, pemerintah harus mencari tahu apa penyebab mahalnya harga bawang merah. ‘’Dicari penyebabnya apa. Apa ada penimbunan di sana atau karena apa,’’ imbuh dia.
Pemerintah juga harus segera turun tangan untuk menurunkan harga bawang merah. Dia juga tak segan meminta pihak-pihak yang terbukti melakukan penimbunan supaya diberi hukuman.
‘’Ini namanya kejahatan ekonomi karena sudah mempermainkan rakyat. Jadi harus diusut tuntas penyebab dan pelakunya,’’ kata Tulus.
Seperti diketahui harga bawang merah di beberapa daerah meroket tinggi. Di Pasar Gorontalo misalnya, harga bawang merah sudah tembus sampai Rp110 ribu per kg. Untuk bawang merah kualitas baik bahkan dijual Rp115 ribu per kilonya.
Sedangkan bawang merah basah (kualitas sedang) harganya di kisaran Rp105 sampai Rp110 ribu. Harga bawang merah ini hampir melampaui harga daging sapi yang bertengker di kisaran harga Rp100-110 ribu per kg.(chi/jpnn)