JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Guru merupakan sosok sentral dalam institusi pendidikan yang mampu menggerakkan semangat anak didiknya untuk belajar, dan pada akhirnya akan meningkatkan kualitas pendidikan.
Namun, untuk mencapai tujuan tersebut, kualitas institusi pendidikan dan guru menjadi faktor penting dan secara berkala kompetensi profesi mereka harus terus diperbarui agar sesuai perkembangan zaman dan karakter generasi.
Pemerintah menyoroti hal ini dan telah mengamanatkan kepada para guru melalui Pasal 10 ayat (1) Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005, yaitu untuk memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.
Keempat kompetensi bersifat holistik dan merupakan suatu kesatuan yang menjadi ciri guru profesional. Tantangan peningkatan kompetensi profesi ini secara umum dihadapi oleh para guru di daerah, terutama yang berada di wilayah terdepan, terluar, tertinggal (3T).
Putera Sampoerna Foundation (PSF), sebuah institusi bisnis sosial yang fokus pada pengembangan pendidikan, sejak 2001 telah menjalankan berbagai inisiatif, termasuk kolaborasi dengan berbagai mitra strategis serta program-program yang dikembangkan secara internal sebagai respons terhadap tantangan peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.
Dengan pengalaman tersebut, PSF memetakan permasalahan yang dialami oleh para guru di area 3T. Di Indonesia, peningkatan kualitas pendidikan masih terbentur dengan beberapa masalah seperti sulitnya akses pengembangan profesi bagi guru, sistem manajemen sekolah yang kurang akuntabel, dan kurangnya akses pendidikan berstandar internasional.
Melihat masalah tersebut, guru memegang peranan penting dalam institusi pendidikan sehingga sudah sepatutnya upaya-upaya untuk peningkatan kompetensi guru pun menjadi fokus sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kualitas pendidikan dari sisi tenaga pendidik.
PSF telah memperhatikan kondisi ini dan berkomitmen memberikan solusi untuk meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia dengan menjalankan program School Development Outreach (SDO).
“Membahas tentang pendidikan di Indonesia, kami melihat secara umum terdapat beberapa isu utama yang selama ini masih perlu dihadapi, hal tersebut yaitu terkait kompetensi guru, pengelolaan atau manajemen sekolah yang masih kurang akuntabel, juga ketersediaan akses pada pendidikan berkualitas internasional,” kata Chairman Board of Executives Putera Sampoerna Foundation, George Yudistira Irawan.
Berangkat dari permasalahan tersebut, kata dia, semangat untuk berkontribusi dalam peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia, lebih dari 20 tahun Yayasan Putera Sampoerna telah menjalankan berbagai misi sosial bersama para mitra terpercaya.
“Melalui program School Development Outreach, kami telah merangkul 33.661 guru di wilayah 3T agar mereka lebih berdaya dalam keterampilan mengajar, mengelola sekolah, dan pengembangan karir, sehingga nantinya akan berdampak kepada para murid dan pendidikan secara umum," ungkapnya.
Laporan: Yusnir (Jakarta)
Editor: Eka G Putra