JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Komisi VI DPR menyoroti persoalan penurunan harga lada di Indonesia. Pasalnya, harga komoditas itu anjlok dalam batas yang tidak wajar.
Anggota Komisi VI DPR Bambang Patijaya saat menggelar rapat dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengungkapkan, harga lada yang sebelumnya Rp 100-160 ribu per kilogram, saat ini merosot berada di kisaran Rp 47.000 ribu per kilogram.
"Jadi pedasnya lada tak sepedas harga jual," ujar Bambang di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (12/12
Oleh sebab itu, Bambang menyoroti kinerja Kemendag yang tidak berbuat banyak terkait penurunan harga lada. Mereka (pemerintah) hanya mencatat penurunan harga lada. Tanpa memberikan solusinya.
"Ketika barang-barang komoditas itu turun harganya, mereka sudah seharusnya koordinasi apa yang menjadi permasalah, harus dicari solusinya," tegasnya.
Oleh sebab itu, dia mengkritik Kemendag yang tidak berbuat apa-apa. Bahkan menurutnya, saat ini Kemendag hanya seperti jadi tukang catat tentang kenaikan dan penurunan harga.
"Sudah seharusnya Kemendag bertindak seperti jadi tukang catat," ungkapnya.
Politikus Partai Golkar ini menduga turunnya harga lada karena masuknya pasokan lada dari Vietnam. Bambang mencurigai, negara tersebut ingin menghancurkan harga lada di Indonesia menjadi lebih murah.
"Kemendag harus benar-benar melihat nasib para petani lada. Terlabih petani di Bangka Belitung yang mengalami kerugian besar akibat turunnya harga lada. Kita tunggu langkah dari pemerintah," pungkasnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal