PEKANBARU (RP) - Bank Indonesia (BI) memproyeksikan ekonomi Riau tumbuh sebesar 5,8-6,2 persen pada 2014 mendatang. Optimisime ini diikuti dengan pertumbuhan penyerapan kredit yang bakaL tumbuh pada kisaran 15-17 persen. Sementara inflasi diprediksi berada pada posisi 4,5-1 persen.
Proyeksi pertumbuan ekonomi Riau ini diungkapkan Deputy Group Assesment Ekonomi Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Rudi B Hutabarat, Kamis (12/12). Rudi memberikan pemaparannya dalam Seminar Evaluasi Pelaksanaan Perekonomian Provinsi Riau 2013 yang dilaksanakan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Riau di Lantai 3 Bank Indonesia.
‘’Pertumbuhan ekonomi 2014 akan didorong potensi perbaikan ekonomi global yang diharapkan mendorong aktivitas ekspor Indonesia. Dorongan peningkatan konsumtif yang antara lain dipengaruhi oleh Pelaksanaan Pemilu juga akan memegang peran penting,’’ sebut Rudi.
Rudi bukan satu-satunya pembicara seminar satu hari itu. Selain dirinya dari BI, masih ada ekonom Unri Zulkarnaini dan Ketua Asosiasi Pengusaha Idonesia Riau Helfred Sitompul. Masing-masing pembicara dari berbagai latar yang berbeda ini punya pandangannya sendiri pada seminar yang dibuka Ketua ISEI Pekanbaru Koordinator Riau HR Mambang Mit itu.
Ketua Apindo Helfred Sitompul dalam pemaparannya mengemukakan berbagai tantangan yang dihadapai Riau pada 2014. Kebanyak yang disampaikan oleh Helfred kemarin, juga yang paling sering ditemui para pengusaha pada 2013 ini. Di antara tantangan itu adalah Kepastian dan Penagakan Hukum, Infrasturktur, soal Ketenagakerjaan, Birokroasi yang tidak efisien dan soal Stabilitas Keuangan.
Helfred pada kesempatan itu juga mengkritisi pemerintah yang mengeluh besarnya subsidi BBM. Tapi justru sebaliknya terus mendukung low cost green car (PCGC) yang mengkonsumsi BBM subsidi. Selain itu, beberapa kebijakan pemerintah juga disebutnya sebagai penghambat lajunya pertumbuhan dunia usaha di Riau.
‘’Tidak singkronnya kebijakan pemerintah provinsi dengan daerah mengakibatkan cost tambahan bagi pengusaha karena banyak pintu untuk pengurusan berbagai izin terkait usaha,’’ terangnya.
Kepala Kantor Bank Indonesia Perwakilan Riau Mahdi Muhammad yang memberikan sambutan menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Riau pada 2013 sempat diproyeksikan pada angka 7,8 persen. Tapi akhirnya pertumbuhan Riau hanya 5,6 persen.(hen)