PEKANBARU (RP) - Asosiasi pengembang perumahan nasional Real Estate Indonesia (REI) Daerah Riau memantau, tren perkembangan perumahan di Pekanbaru saat ini terus meningkat pesat. Baik perumahan subsidi maupun komersial dan mewah.
REI melaporankan, khususnya melalui pengembang yang berada naungannya, fokus pengembangan perumahan saat ini tidak hanya ke arah area Panam, Tenayan, Bukitraya tapi sudah mulai beralih ke area Rumbai.
Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) REI Riau Rifa Yendi menjabarkan, target pembangunan rumah oleh REI dalam setahun sebanyak 10.000 unit rumah baru di seluruh Riau. Dari jumlah itu, 4.000 ribu dibangun di daerah Kota Pekanbaru.
‘’Fokus pengembangan di Kota Pekanbaru masih di Panam, Tenayan dan Bukitraya. Namun, melihat perkembangan kota yang sudah bagus hingga sampai juga ke seluruh daerah pinggiran, maka sekarang (pengembang, red) sudah mulai beralih ke Rumbai,’’ ungkap Rifa baru-baru ini. Daerah Rumbai yang dipilih oleh pengembang saat ini menurut Rifa, adalah daerah Rumbai yang kontur tanahnya tinggi.
Perkembangan ini juga tidak lepas dari tren naiknya harga tanah dari tahun ke tahun. Tiga wilayah favorit sebelumnya seperti Panam, tanah mulai naik. Rifa juga memprediksi harga rumah pun diprediksi akan naik.
Harga rumah yang naik tidak hanya rumah subsidi, namun juga harga rumah komersial atau rumah mewah. Maka, harga tanah di Rumbai yang kini masih stabil menjadi incaran para pengembang.
‘’September ini harga tanah akan naik, maka harga rumah pun akan naik. Baik itu perumahan yang bersubsidi maupun rumah komesial. Rumah subsidi yang saat ini rata-rata Rp88 juta per unit, akan naik menjadi Rp114 juta per unit,’’ ungkap Rifa.
Rumah yang dimaksudkan bersubsidi oleh Ketua REI dua priode ini adalah ruah tipe 36 yang masuk golongan Rumah Sangat Sederhana (RSS). Rumah tipe ini pula yang kini paling banyak bermunculan di daerah Rumbai bersama rumah tipe 45.(end)