Mentan Tuding Spekulan Daging

Ekonomi-Bisnis | Selasa, 13 Agustus 2013 - 08:30 WIB

JAKARTA (RP) - Sekitar 8.990 ekor sapi impor siap potong telang tiba di Indonesia. Tambahan pasokan itu semestinya sudah cukup untuk membantu menekan harga daging.

Namun nyatanya harga daging di pasar masih cukup tinggi. Menteri Pertanian Suswono menduga ada permainan harga daging yang dilakukan spekulan.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

‘’Saya rasa pasokan lebih dari cukup untuk menekan harga saat Lebaran. Pasti ada spekulan yang bermain di balik ini,’’ terangnya di sela halal bi halal Kementerian Pertanian, Senin (12/8).

Selain sekitar delapan ribu sapi siap potong yang didatangkan sebelum 7 Agustus, ada pula 109 ribu ekor sapi siap potong di feedloter atau tempat penggemukan sapi.

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, hingga kini ada 2.590 ekor sapi siap potong impor yang telah dipotong.

Daging sapi segar tersebut telah didistribusikan ke pasar-pasar di wilayah Jabodetabek. Impor sapi siap potong ini masih terus dilakukan.

Pada tanggal 23 Agustus nanti pengapalan terakhir bakal direalisasikan. Sehingga total sapi siap potong yang didatangkan dari Australia mencapai 24.750 ekor.

Suswono mengatakan, pihaknya bersama Kementerian Perdagangan bakal mengevaluasi sistem importasi dan distribusi sapi impor tersebut.

Sebab masalah daging bukan hanya menyangkut kebutuhan jangka pendek saat Idul Fitri saja, tapi juga hingga akhir tahun nanti.  

Suswono juga mengkritisi sistem operasi pasar yang dilakukan oleh Perum Bulog. Menurut dia, Bulog semestinya mendistribusikan tiga ribu ton daging sapi yang diimpornya langsung ke konsumen, bukan melalui perantara yang membuat harga mudah dipermainkan.

Menurut pantauannya, harga daging sapi beku Bulog dijual Rp85 ribu per kg. Menurutnya, harga itu terlalu tinggi jika tujuannya untuk operasi pasar. Apalagi, sebelumnya Bulog berjanji bakal menjual dagingnya di level Rp75 ribu per kg.

‘’Bulog mendapat daging sapi dari Australia dengan harga yang murah. Kalau pun dijual Rp75 ribu per kg masih untung kok,’’ ucapnya.

Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Srie Agustina justru mengklaim saat ini harga daging sudah mulai turun sekitar 16,7 persen.

Misalkan saja di Pasar Senen, Pasar Kranji, Pasar Cakung, dan Pasar Sembung Cirebon. Jika pada pekan lalu harga daging sapi bertengger di level harga Rp120 ribu per kg, awal pekan ini turun menjadi Rp100 ribu per kg. Sedangkan di ritel modern seperti Giant, Hypermart, dan Carrefour harganya berada di kisaran Rp95 ribuan.

‘’Semoga akhir Agustus nanti harga bisa kembali normal seperti yang diinginkan yakni Rp76 ribu per kg,’’ tutur Srie.

Srie menambahkan, pihaknya bakal terus mengawasi seluruh mata rantai distribusi daging sapi. Jika ada pihak yang tidak mendukung, bakal ditegur bahkan dikenakan sanksi.(uma/sof/fas)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook