JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Sikap Asian Agri untuk memberikan pendampingan kepada banyak koperasi petani sawit mendapat dukungan dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil, Menengah (UKM).
Karena mengingat kelapa sawit sebagai salah satu komoditas penyumbang devisa negara terbesar menjadi salah satu solusi dalam pengentasan kemiskinan di Indonesia.
Bentuk pendampingan yang diberikan oleh Asian Agri ini ditandai dengan penyerahan premi hasil penjualan minyak sawit berkelanjutan kepada para petani plasma yang tergabung dalam wadah koperasi.
Penyerahan premi minyak sawit berkelanjutan itu diserahkan secara simbolis oleh Asian Agri kepada 12 ketua Koperasi Unit Desa (KUD) yang menaungi para petani plasma binaan Asian Agri di Jakarta, Selasa (10/4).
Sekretaris Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Ir Agus Muharam MSP hadir menyaksikan penyerahan premi tersebut. Agus menilai, keberadaan kelapa sawit di Indonesia sangat mendukung peningkatan pendapatan masyarakat, khususnya di daerah-daerah yang dekat dengan perkebunan kelapa sawit.
Industri kelapa sawit lanjutnya, mendukung usaha pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Khususnya pedesaan dan di sekitar perkebunan kelapa sawit. Hal ini juga turut mendukung poin ke-3 dari nawacita Presiden Joko Widodo perihal membangun Indonesia dari desa.
Ini kata Agus, juga menjadi fokus bagi Kementerian Koperasi dan UKM.
Penyerahan premi minyak sawit berkelanjutan dana oleh Asian Agri merupakan premi selama tahun penjualan 2016 sebesar Rp3.690.062.357. Dibagikan kepada 72 KUD mitra Asian Agri yang menaungi 30.000 petani plasma di Provinsi Riau dan Jambi.
“Pembagian hasil penjualan minyak sawit ini merupakan contoh yang baik dari hubungan kemitraan antara perusahaan dengan mitranya, di mana dalam hal ini diterapkan oleh Asian Agri kepada para petani binaan,” ujar Agus.
Senada dengan Kementerian Koperasi & UKM, Direktur Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian Ir Bambang MM turut menegaskan, bahwa dukungan pemerintah dalam penerapan praktik agronomi berkelanjutan melalui kemitraan petani dan perusahaan sebagai pendamping.
“Indonesia harus menghadapi tantangan pasar internasional terhadap sumber pasokan kelapa sawit yang jelas dan memiliki sertifikasi keberlanjutan,” tegas Bambang saat menyampaikan arahan di hadapan para petani.
Sementara Direktur Corporate Affairs Asian Agri Dr M Fadhil Hasan mengungkapkan, hubungan kemitraan Asian Agri dengan petani melalui koperasi berfokus pada intensifikasi dan transfer pengetahuan akan praktik-praktik terbaik pengelolaan kelapa sawit untuk dapat turut diterapkan oleh para petani.(lim)