JAKARTA (RP) - Pasar bubur kertas (pulp) dan kertas di Indonesia masih terbuka lebar. Pasalnya, tingkat konsumsi kertas perkapita di dalam negeri masih sangat minim.
Oleh karena itu, Kementerian Perindustrian membuka kesempatan bagi investor untuk menanamkan modalnya ke sektor ini.
Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian, Panggah Susanto mengatakan, industri pulp dan kertas di Indonesia berpeluang terus berkembang karena masih rendahnya konsumsi kertas per kapita di dalam negeri.
‘’Konsumsi kertas Indonesia saat ini sekitar 32,6 kilogram per kapita, sementara di Amerika Serikat sudah 324 kilogram, Belgia 295 kilogram, Denmark 270 kilogram, Kanada 250 kilogram dan Jepang 242 kilogram,’’ ujarnya Senin (11/11).
Panggah mengatakan, produksi riil industri bubur kertas di Indonesia saat ini sekitar 6,9 juta ton per tahun. Adapun produksi riil industri kertas 11,8 juta ton per tahun.
Ekspor bubur kertas pada tahun 2012 tercatat 3,1 juta ton senilai 1,546 juta dolar AS, sedangkan ekspor kertas 4,2 juta ton senilai 3,972 juta dolar AS.
Saat ini, kebutuhan kertas dunia sekitar 394 juta ton. Padahal, jika pertumbuhan kebutuhan kertas dunia diperkirakan tumbuh rata-rata 2,1 persen per tahun saja maka kebutuhan kertas dunia pada tahun 2020 mendatang bisa mencapai 490 juta ton.wir/jpnn)