JAKARTA (RP) - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk kembali meraih penghargaan di level internasional. BUMN penerbangan tersebut terpilih menjadi maskapai terbaik di kawasan Asia dan Australia.
Penghargaan itu diberikan dalam ajang Passenger Choice Awards 2013 yang digelar APEX (Airline Passenger Experience Association), sebuah asosiasi peningkatan layanan penerbangan yang berkedudukan di New York, Amerika Serikat.
Garuda berhasil mengungguli lima maskapai penerbangan lain yang diumumkan sebagai finalis, antara lain Singapore Airlines, Qantas Airways, Cathay Pacific, Air New Zealand, dan Pakistan Airlines.
‘’Penetapan Garuda Indonesia sebagai pemenang kategori tersebut didasarkan pada hasil survei terhadap tingkat kepuasan pengguna jasa maskapai penerbangan di seluruh dunia,’’ ujar Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar Rabu (11/9).
Survei dilakukan mulai pertengahan 2012 hingga 30 Juni 2013 lalu. Emir mengatakan, terpilihnya Garuda sebagai pemenang merupakan hasil kerja keras dan komitmen seluruh karyawan.
‘’Terutama dalam memberikan layanan terbaik kepada pengguna jasa, dan untuk mewujudkan visi perusahaan menjadi global player,’’ tegasnya.
Garuda berkomitmen terus melanjutkan program lompatan besar yang dilaksanakan mulai 2011 hingga 2015. Di pengujung 2015, Garuda menargetkan menjadi maskapai penerbangan bintang lima, dan akan mengoperasikan 194 pesawat.
PT Garuda Indonesia (Persero) dan entitas anak perusahaannya membukukan pendapatan operasi sebesar 1.725,4 juta dolar AS (sekitar Rp17 triliun) sepanjang semester pertama tahun ini, atau meningkat sebesar 14,1 persen dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya, yaitu sebesar 1.511,9 juta dolar AS.
Peningkatan pendapatan tersebut didukung oleh pertumbuhan jumlah penumpang yang diangkut Group (Garuda Indonesia dan Citilink) yaitu sebanyak 11,9 juta penumpang. Jumlah tersebut meningkat sebesar 23,96 persen dibanding semester pertama tahun 2012, yang sebanyak 9,6 juta penumpang.
Di sisi lain, Garuda Indonesia Group juga berhasil mendongkrak angkutan kargo sebesar 30,4 persen dari 132,062 ton pada 2012 menjadi 172,262 ton di 2013.(wir/sof/fas)