JAKARTA (RP) - Kelangkaan elpiji di beberapa wilayah membuat Pertamina gerah. Penyebabnya, perusahaan migas pelat merah itu merasa sudah menggelontor pasokan elpiji hingga melebihi kuota.
VP Komunikasi PT Pertamina Ali Mundakir mengatakan, Pertamina akan menindak tegas siapapun yang terbukti menyelewengkan elpiji. Beberapa informasi yang beredar memang menyebut adanya penimbunan oleh oknum agen.
”Masyarakat kami harapkan ikut mengawasi. Jika mengetahui penyelewengan, silakan lapor melalui SMS ke 08159500000 atau ke kepolisian,” ujarnya Selasa (11/6).
Dari sisi pasokan, Ali memastikan elpiji kemasan tabung 3 kilogram (kg) dan 12 kg di seluruh Indonesia dalam kondisi cukup. Bahkan, penyaluran elpiji bersubsidi ukuran 3 kg hingga akhir Mei 2013 telah mencapai 1,74 juta metrik ton.
”Artinya sudah 8,24 persen di atas jatah kuota APBN hingga periode tersebut sebesar 1,61 juta metrik ton,” katanya.
Pada Juni ini, lanjut dia, Pertamina berencana menyalurkan 361 ribu metrik ton elpiji di luar alokasi cadangan fluktuatif 5-10 persen dari alokasi normal. ”Sekali lagi, pasokannya cukup,” ucapnya.
Adapun untuk penyaluran elpiji 12kg hingga periode Mei 2013 telah mencapai 400 ribu metrik ton. Realisasi tersebut naik 7 persen dibandingkan periode yang sama 2012 yang mencapai 373 ribu metrik ton.
”Permintaan memang naik, karena itu Pertamina juga menambah pasokan,” jelasnya.
Untuk mengantisipasi peningkatan permintaan elpiji 12 kg pada Juni, Pertamina akan memenuhi kebutuhan pasar elpiji 12 kg dengan alokasi 83 ribu metrik ton atau 5 persen di atas normal.
Bahkan, Pertamina dapat meningkatkan pasokan hingga 20 persen. ”Itu jika kecenderungan pasar memerlukan penambahan pasokan lebih tinggi,” ujarnya.
Ali mengakui, beberapa waktu lalu memang sempat terjadi hambatan distribusi elpiji akibat perbaikan jalan dan jembatan menyongsong Idul Fitri.
Karena itu, Pertamina pun melakukan beberapa pengalihan titik suplai serta operasi pasar selama Mei. ”Misalnya di Jambi, Lampung, Bengkulu dan beberapa daerah di Jawa Tengah,” sebutnya.
Menurut Ali, Pertamina memprediksi akan terjadi peningkatan permintaan elpiji 12 kg dan 3 kg pada bulan ini karena beberapa sebab.
Di antaranya persiapan menjelang puasa dan Idul Fitri, musim libur sekolah, panen raya di beberapa daerah, serta anomali cuaca.
Terkait penyediaan elpiji 12 kg untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya, Ali mengatakan setelah sempat mengalami gangguan distribusi akibat pemogokan di area pelabuhan, relokasi spherical tank LPG, perbaikan crane kontainer di pelabuhan, penyaluran kini berangsur normal. ”Stok elpiji di pasar kami jamin aman,” ujarnya.
Bahkan, lanjut dia, berdasar hasil operasi pasar elpiji 12 kg yang dilakukan di titik-titik yang diinformasikan ada kelangkaan di Jakarta, tingkat penyerapan elpiji 12 kg oleh masyarakat justru sangat rendah.
”Ini mengindikasikan bahwa persediaan elpiji di tangan masyarakat masih cukup,” katanya.(owi/oki/zed)