Sasar Generasi Milenial, Pemerintah Jual Obligasi Ritel Rp5 Triliun

Ekonomi-Bisnis | Sabtu, 12 Mei 2018 - 10:52 WIB

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Pekan depan, masyarakat sudah bisa membeli surat utang negara (SUN) ritel secara online (daring) melalui bank, perusahaan efek, bahkan financial technology (fintech) pada periode 14 Mei-25 Mei 2018. Terobosan itu diharapkan bisa menyasar generasi milenial.

Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Luky Afirman mengatakan, tahun ini diharapkan dana yang bisa dihimpun melalui saving bond ritel (SBR) SBR003 bisa mencapai Rp5 triliun. Jumlah itu meningkat dibanding penjualan dua tahun lalu yang mencapai Rp3,8 triliun.

Baca Juga :Buat Gebrakan Program Agen BJB Bisa! Hebat

“Tahun ini dengan sistem baru, ada berita buruknya karena ini lewat internet sifatnya nggak langsung mendekati konsumen. Kurang lebih kita bisa akses sampai dengan Rp 5 triliun,” ujarnya dalam konferensi pers di Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (11/5).

Dia melanjutkan, apabila saat bertransaksi terjadi kendala, investor bisa meminta bantuan kepada mitra distribusi (midis) yang terdiri dari Mandiri,BNI, BRI, BCA, Bank Permata, Investree untuk Fintechnya dan Trimegah plus Bareksa dari perusahaan efeknya. “Nanti ada di midisnya (yang menangani). Kita sudah coba beberapa skenario,” kata dia.

Perlu diketahui, savings bond ritel merupakan salah satu instrumen pembiayaan negara yang ditawarkan kepada individu atau perseorangan warga negara Indonesia. Pemerintah kembali menawarkan SBR kepada masyarakat Indonesia dengan seri SBR003 sebagai alternatif investasi yang aman, mudah, terjangkau dan menguntungkan.

Adanya sistem pemesanan pembelian secara online merupakan inovasi Pemerintah untuk mempermudah akses masyarakat berinvestasi di SUN Ritel serta memberi alternatif dari pembelian secara offline.

Seri SBR003 ini berbeda dengan seri sebelumnya, yakni SBR002. Dari nilai minimum order, batasan pada SBR003 diturunkan dibandingkan sebelumnya dari Rp5 juta menjadi Rp1 juta. Tak hanya itu, maximum ordernya juga diturunkan dari sebelumnya Rp5 miliar menjadi Rp3 miliar.(hap/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook