INDONESIA DEEPWATER DEVELOPMENT STUDY UPDATE

Studi Proyek Indonesia Deepwater Development, Perkembangan Terkini

Ekonomi-Bisnis | Kamis, 12 April 2018 - 17:03 WIB

Studi Proyek Indonesia Deepwater Development, Perkembangan Terkini

JAKARTA, INDONESIA (RIAUPOS.CO)  – Chevron terus berkomitmen untuk mendukung Indonesia dalam mengembangkan sumber daya energi, baik di darat maupun lepas pantai. Chevron memiliki rekam jejak kemitraan yang baik dengan Indonesia, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan mendukung masyarakat di wilayah tempat perusahan tersebut beroperasi selama beberapa dekade terakhir.

Chevron remains committed to supporting Indonesia in developing its energy resources, both onshore and offshore. Chevron have a track record of successful partnership with Indonesia, driving economic growth and supporting local communities in areas where Chevron operate over decades.

Tahap pertama proyek Indonesia Deepwater Development (IDD), pengembangan Lapangan Bangka, telah berproduksi sejak Agustus 2016 dan telah menghasilkan delapan kargo gas alam cair (LNG) yang dikapalkan dari Terminal LNG Bontang. Tahap kedua Proyek IDD, pengembangan Gendalo – Gehem, memberikan peluang nyata untuk memaksimalkan nilai dari aset-aset gas laut dalam ini bagi seluruh pemangku kepentingan.
Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

The first stage of the Indonesia Deepwater Development (IDD) project, the Bangka development, began production in August 2016 and has resulted in the successful delivery of eight cargoes of LNG from the Bontang LNG terminal. The second stage of the IDD Project, the Gendalo-Gehem development, represents a real opportunity to maximize the value of these deepwater gas assets for all stakeholders.
 
Studi dan konsep kelayakan pekerjaan keteknikan dan desain, atau pre-Front End Engineering and Design, atas proyek IDD yang telah dimulai pada Desember 2017 berjalan dengan baik. Optimalisasi konsep pengembangan dan dasar penyederhanaan rancangan menunjukkan pengembangan modal dan pengurangan biaya operasional yang signifikan. 

The conceptual and Pre-Front End Engineering and Design studies on the project began in December 2017 are progressing well. Optimization of development concepts and basis of design simplifications are yielding significant indicative development capital and operating cost reductions. 

Managing Director Chevron IndoAsia Business Unit Chuck Taylor menyampaikan, “Kami berupaya untuk menyelesaian studi-studi ini sesegera mungkin dan akan terus bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia untuk melanjutkan Proyek Nasional Strategis ini ke tahap selanjutnya.”

Managing Director Chevron IndoAsia Business Unit Chuck Taylor said, “We are working to complete these studies as soon as possible and will continue to work with the Government of Indonesia to advance this National Strategic Project.” 

Chevron sebagai operator memegang 63 persen saham kepemilikan di Proyek IDD (secara agregat), bersama mitra joint venture lainnya, yaitu Eni, Tip Top, PHE, dan para mitra Muara Bakau.

Chevron (operator) has a 63 percent interest in the IDD Project (aggregated), with other joint venture participants being Eni, Tip Top, PHE, and Muara Bakau Parties.

"Chevron merupakan salah satu perusahaan energi terintegrasi terdepan di dunia dan melalui anak-anak perusahaan di Indonesia telah beroperasi di negeri ini selama 94 tahun. Dengan inovasi dan komitmen karyawan kami yang memiliki keahlian dan dedikasi tinggi, Chevron Indonesia menjadi salah satu produsen minyak mentah terbesar di Indonesia. Dari lapangan-lapangan migas darat kami di Riau, Sumatera dan lapangan-lapangan migas lepas pantai di Kalimantan Timur, kami telah memproduksi lebih dari 13 miliar barel minyak untuk pemenuhan kebutuhan energi dan pertumbuhan ekonomi Indonesia," kata Chuck Taylor. 

"Chevron is one of the world’s leading integrated energy companies and through its Indonesian subsidiaries, has been present in Indonesia for 94 years. With the ingenuity and commitment of highly skilled and dedicated employees, Chevron Indonesia leads as one of Indonesia’s largest producers of crude oil. From our onshore oil fields in Riau, Sumatra and our offshore fields in East Kalimantan, we have produced more than 13 billion barrels of oil to meet the energy needs of Indonesia’s growing economy," Chuck Taylor said. 

Dalam mengoperasikan blok migas, Chevron bekerja di bawah pengawasan SKK Migas berdasarkan kontrak kerja sama atau Production Sharing Contract (PSC). 

In operating the oil and gas blocks in Indonesia, Chevron is working under supervision of SKK Migas based on Production Sharing Contract terms.(fas/rls)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook