Pelaku Perampokan Ala Koboi Teridentifikasi

Ekonomi-Bisnis | Kamis, 12 April 2012 - 09:14 WIB

PEKANBARU (RP) - Penyelidikan kepolisian terhadap peristiwa perampokan yang terjadi Selasa (10/4) terhadap Dewi Marlina (37), Jalan Taman Karya, Gang Citra Hamperi Perumahan Tampan Permai, RT 02/RW 05, Kelurahan Tuah Karya, Kecamatan Tampan terus berlanjut. Identitas salah seorang pelaku sudah teridentifikasi dan saat ini masih dalam pengejaran.

Hal ini dikatakan Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, AKP Arief Fajar SH SIK pada Riau Pos, Rabu (11/4). ‘’Salah satu pelaku sudah teridentisfikasi dan sudah dilakukan pengejaran sampai hari ini,’’ ujar AKP Arief.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Kepada masyarakat, terutama yang mengambil uang dalam jumlah besar di bank, Kasat Reskrim menghimbau untuk senantiasa menggunakan pengawalan pihak kepolisian.

‘’Karena hampir di setiap bank-bank ada dari anggota kepolisian yang melakukan pengamanan untuk antisipasi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat,’’ himbaunya.

Di tempat berbeda, Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Drs R Adang Ginanjar mengatakan, untuk mengantisipasi terjadinya hal serupa, pihaknya akan melaksanakan operasi rutin yang ditingkatkan.

‘’Untuk antisipasi ke depannya, kita akan melaksanakan operasi rutin yang ditingkatkan setiap harinya. Selain itu, operasi-operasi khusus kepolisian juga akan kita gelar,’’ tegas Kombes Pol Adang.

‘’Kepada masyarakat, kita selalu himbau, terutama nasabah yang membawa uang dalam jumlah banyak agar meminta pengawalan polisi. Ini untuk mengatisipasi dan meminimalisir terjadinya tindak kriminal yang mungkin terjadi,’’ harap Kapolresta.

Sementara itu, terkait peredaran senjata api ilegal atau rakitan, Kapolresta menduga biasanya didapat dari daerah konflik. Untuk menekan kondisi tersebut, pihaknya akan terus menggiatkan razia dan patroli rutin ke titik-titik yang dianggap rawan.

‘’Kita terus intensifkan razia pada titik-titik rawan di Kota Pekanbaru. Salah satunya untuk mencegah adanya curas senpi itu,’’ ujarnya.

Modus yang dilakukan pelaku, ungkap Kombes Pol Adang yakni dengan membuntuti korban sejak mengambil uang. Setelah sampai depan rumah, mereka langsung melakukan aksinya. ‘’Pelaku mungkin sudah menggambar lokasi sebelumnya. Kita duga merupakan pemain lama,’’ ujarnya.

Seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, perampokan menggunakan senjata api layaknya aksi para koboi kembali terjadi di Pekanbaru, Selasa (10/4) sekitar pukul 10.30 WIB. Dewi Marlina (37), istri Herman (45) seorang pengusaha dumptruck dirampok tiga orang, dua di antaranya bersenjata api.

Peristiwa tersebut terjadi beberapa saat setelah dia tiba di rumah usai melakukan transfer dan penarikan uang kontan di Bank Mandiri Cabang HR Soebrantas-Panam, Pekanbaru. Perampok berhasil mengambil paksa uang cash senilai Rp96 juta dan gadget Samsung Galaxy Tab milik korban setelah meletuskan dua kali tembakan.

Drama perampokan ini sendiri terjadi sangat cepat. Dewi pagi itu berencana pergi ke Sumatera Barat untuk urusan keluarga. Sebelum berangkat, ditemani supir, Sukardi dan dua orang adik serta anaknya yang berumur tiga tahun, Dewi mengambil uang di Bank Mandiri Cabang Panam sebesar Rp175 juta.

Uang ini sebagian ditransfer ke tiga nomor rekening, dan sisanya sekitar Rp90 juta dibawa pulang. ‘’Sebelum berangkat, ibu minta tukar mobil Ford Ranger double cabin yang digunakan ke bank terlebih dulu. Karena mobil ini kurang enak dipakai,’’ ujar sang supir, Sukardi (30), saat ditemui Riau Pos.

Dari bank, mobil Ford Ranger double cabin hitam BM 8688 TC yang dikendarai mereka meluncur ke arah rumah. Saat itu, Dewi beserta sang supir dan dua orang adiknya yang berada di dalam mobil tidak mengira bahwa mereka telah diikuti sejak meninggalkan bank.

Setibanya di depan rumah, belum sempat keluar rumah, tiba-tiba satu unit sepeda motor Yamaha Mio Soul berwarna merah BM 5161 NM berhenti tepat di depan mobil mereka. Sementara satu unit Yamaha Mio lainnya yang berwarna hitam dikendarai satu orang, berhenti agak jauh, tepat di gang masuk jalan menuju rumah korban.

Penyergapan seperti ini membuat seisi mobil terkejut bukan kepalang. Tiba-tiba dua orang pengendara sepeda motor mio yang berwarna merah turun, seorang tanpa helm dan hanya mengenakan topi dan jaket berjalan menuju pintu penumpang sebelah kiri. Sementara seorang lagi menggenakan helm berjalan ke arah pintu supir dengan mengangkat kaca helm yang dipakainya.

Serempak, kedua pelaku ini mengeluarkan senjata api, diduga rakitan jenis pistol yang dibawanya. Sukardi, sang supir sempat coba melawan, namun pelaku yang berdiri di sisinya langsung menodongkan pistol tersebut tepat ke dahi Sukardi. Sadar nyawanya  terancam, supir tersebut akhirnya hanya bisa pasrah.  

Melihat korbannya tak menunjukkan perlawanan, pelaku lainnya yang berdiri di sisi pintu kiri penumpang mengintimidasi. Atas perintah pelaku yang menjaga di pintu masuk gang rumah korban, pelaku lalu menembakkan pistol ke udara satu kali. Setelah itu, pistol yang digenggamnya ditembakkan sekali lagi, kali ini ke bawah hingga mengenai jalan dan berbekas ke lantai jalan yang disemenisasi.

‘’Tasnya langsung diambil sama orang yang menembak dekat ibu. Uang Rp90 juta di dalam tas, Rp6 juta di dalam dompet dan satu Samsung Galaxy Tab punya ibu langsung dibawanya,’’ cerita Sukardi. Setelah berhasil mengambil harta milik korban, ketiga pelaku melarikan diri dengan cepat.

Beberapa warga, di antaranya dua mahasiswa yang mengetahui adanya aksi perampokan ini sempat ingin menolong. Namun karena melihat pelaku membawa pistol dan juga mendengar suara ledakan, mereka urung untuk membantu.(ali)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook