PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatatkan, pada triwulan IV-2021, Provinsi Riau merupakan provinsi dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) terbesar ke-5 di Indonesia atau terbesar ke-1 di luar Pulau Jawa.
"Kontribusi PDRB Provinsi Riau terhadap total PDRB seluruh provinsi di Indonesia sebesar 5,15 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, Misfaruddin, Jumat (11/2).
Sebelumnya, sepanjang tahun 2021, Riau merupakan provinsi dengan PDRB terbesar ke-6 di Indonesia atau terbesar ke-2 di luar Pulau Jawa. "Kontribusi PDRB Provinsi Riau terhadap total PDRB seluruh provinsi di Indonesia sepanjang tahun 2021 sebesar 4,97 persen," jelasnya.
Sementara itu, Misfaruddin mengatakan Jika PDRB dilihat dari Lapangan Usaha, diketahui bahwa penyediaan akomodasi dan makan minum tumbuh 28,35 persen. "Intensitas penggunaan hotel juga meningkat signifikan sejak adanya pelonggaran PPKM. Rata-rata Tingkat Penghunian Kamar (PK) hotel di triwulan IV-2021 tercatat meningkat dibanding periode yang sama tahun lalu. Kondisi yang sama juga terjadi pada kegiatan usaha penyediaan makan minum," jelasnya.
Lalu, perdagangan tumbuh 16,76 Persen. Yang mana, pembelian mobil dan motor untuk berbagai keperluan tercatat mengalami peningkatan yang cukup tinggi akibat adanya kenaikan harga komoditas kelapa sawit di tingkat petani seta adanya stimulasi kebijakan penurunan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM). "Perdagangan eceran lainnya juga mengalami peningkatan aktivitas yang ditunjukkan dari analisis google mobility di pasar," tukasnya.
Kemudian, pengadaan listrik dan gas tumbuh 15,14 persen. Ini dikarenakan adanya kenaikan jumiah pelanggan terutama dari sektor industri. "Keperluan listrik industri meningkat sejalan meningkatnya aktivitas industri yang ditandai dengan peningkatan impor barang, modal luar negeri untuk mesin dan peralatan. Di sisi lain, penyaluran gas juga mengalami peningkatan cukup tinggi terutama sektor komersial industri," ungkapnya.
Sementara itu, industri pengolahan tumbuh 4,72 persen. Ini dikarenakan meningkatnya permintaan terhadap beberapa komoditas unggulan Riau.(anf)