NEW YORK (RIAUPOS.CO)-Harga minyak produksi negara Paman Sam Amerika Serikat (AS) anjlok lagi pada perdagangan Kamis (11/2/2016) yakni berada pada tingkat terendah dalam 12 tahun terakhir. Ini adalah dampak dari akibat stok pasokan minyak di AS.
Bank investasi, Goldman Sachs menjelaskan, harga minyak akan terus turun hingga semester kedua pada 2016 ini. Para investor akan mengalihkan uangnya dari saham dan aset-aset berisiko ke lainnya, ke aset yang aman seperti emas.
Penurunan harga minyak bisa tertahan, setelah muncul berita dari Menteri Energi Uni Emirat Arab (UEA), yang menyatakan OPEC siap bekerjasama memangkas produksi minyak. Namun sebagian pelaku pasar tidak percaya dengan rencana ini.
"Ini pertama kalinya negara produsen minyak di Teluk mengatakan sesuatu soal minyak," ujar Analis John Kilduff, sebagaimana dilansir Reuters, Jumat (12/2/2016).
Sebelum muncul berita dari UEA, minyak produksi AS turun ke tingkat terendah sejak 2003. Sementara minyak Brent turun ke bawah 30 dolar AS per barel. Pekan ini, minyak produksi AS sudah turun 14 persen, sedangkan Brent turun 10 persen.
Pada penutupan perdagangan, minyak produksi AS turun 1,24 dolar AS per barel (4,5 persen) ke 26,21 dolar AS per barel. Sempat menyentuh tingkat terendah dalam 12 tahun terakhir di 26,05 dolar AS per barel.
Untuk minyak Brent, harganya turun 78 sen per barel (2,5 persen) ke 30,06 dolar AS per barel, dan sempat menyentuh 29,92 dolar AS per barel.
Sejumlah analisa teknikal menjelaskan, harga minyak bisa menyentuh 25 dolar AS per barel. Goldman Sachs menyampaikan ke nasabahnya, harga minyak AS akan berfluktuasi antara 20 dolar AS hingga 40 dolar AS per barel.
Sejak mencapai harga tertinggi di medio 2014 lalu hingga saat ini, harga minyak sudah turun hampir 75 persen. Ini karena pasokan yang naik 1-2 juta barel per hari. Sementara permintaan menurun akibat pelemahan ekonomi Tiongkok.
Sementara Plt Gubernur Riau Ir H Arsyadjuliandi Rahman MBA menegaskan jika harga minya dunia terus saja turun sampai pertengahan 2016 ini, maka dana bagi hasil (DBH) Migas Riau nantinya akan terkoreksi bisa turun dan bisa saja Riau dapat DBH nilainya berkurang. Untuk itu Plt Gubri mengajak semua elemen masyarakat mengembangkan sektor lainnya dan bekerja keras.
Laporan : dtfinance
Editor : Aznil Fajri