JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Sepanjang tahun 2019, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk terlibat dalam 34 transaksi sindikasi, baik untuk perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun swasta dengan memberikan kredit sebesar USD 3,4 miliar atau setara Rp 46,58 triliun (kurs Rp 13.700) dengan nilai total sindikasi pinjaman sebesar USD 12,32 miliar setara Rp 168,78 triliun.
"Kami mencatat peningkatan penyaluran kredit sindikasi sepanjang 2019, termasuk pembiayaan secara structured finance," terang Direktur Corporate Banking Mandiri Alexandra Askandar dalam siaran pers, Minggu (12/1).
Alexandra menyebutkan pihaknya aktif memperkuat eksistensi di kancah pasar sindikasi internasional. Pada 2019, mayoritas kredit sindikasi Mandiri berada di sektor infrastruktur, ketenagalistrikan beserta pembangkit listrik, migas, energi dan industri pertambangan.
Salah satu contohnya, yakni kredit berskema sindikasi yang dikucurkan ke PT Angkasa Pura I (Persero) pada akhir tahun lalu.
"Kredit sindikasi yang dimaksudkan untuk membuka jaringan distribusi ke daerah-daerah terpencil itu ditandatangani pada 23 Desember 2019 dengan nilai total Rp 4 triliun," tuturnya.
Selain itu, Bank Mandiri terbukti aktif dalam pembiayaan infrastruktur sektor pertambangan mulai dari nikel hingga emas.
"Diharapkan hilir dari sindikasi ini mampu menambah nilai barang tambang yang pada gilirannya akan menambah pendapatan pemerintah melalui pajak dan PNBP (penerimaan negara bukan pajak)," tutup dia
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal