Warga Jerman Dalangi Perampokan di Batam

Ekonomi-Bisnis | Kamis, 12 Januari 2012 - 08:42 WIB

BATAM (RP) - Enam perampok tiga wisatawan Samarinda, Kalimantan Timur, saat berwisata di Batam beberapa waktu lalu, dibekuk Tim Buser Polresta Barelang yang dibantu unit resmob Polda Metro.

Keenam perampok ini adalah, Uwe Schweisfurth, Puji, Edward Robin, Oka Kuswara, Amri, dan Septa. Mereka ditangkap ditempat yang berbeda. Oka ditangkap Senin pukul 06.00 WIB di Perumahan Calender Jakarta Timur. Kemudian Edward Robin pada pukul 11.00 WIB di Klinik Serang Banten.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Puji pukul 14.00 di rumahnya di Perum Binong Tangerang. Amri Ismail (eksekutor) pukul 15.00 WIB di terminal Cibodas Tanggerang. Septa (penerima pesanan) pukul 10.00, Selasa (10/1).

Sedangkan otak pelaku, Uwe ditangkap pukul 01.00 di rumahnya di Bintaro. Saat ditangkap, Uwe sempat melakukan perlawanan dengan cara mengusir tim Buser.

"Siapa anda, saya tak percaya kalau anda dari kepolisian Indonesia. Anda tak boleh masuk rumah saya," ujar anggota Buser Satreskrim menirukan pembicaraan Uwe.

Bahkan, setelah mengusir tim Buser agar keluar dari rumahnya, Uwe sempat mengontak kantor Polsek terdekat meminta perlindungan.

Namun setelah dijelaskan Kasatreskrim Polresta Barelang, Kompol Yos Guntur, yang ikut turun langsung dalam penangkapan itu, anggota Polsek yang dihubungi Uwe tak jadi meluncur ke TKP.

Penangkapan sendiri berjalan lancar tanpa ada kontak fisik antara pelaku dengan tim Buser. Apalagi tim buser dibantu enam anggota unit Resmob Polda Metro Jaya. Termasuk Kasat Resmob Polda Metro Jaya AKBP Herry Heryawan.

Saat ditangkap, Uwe mengakui semua perbuatannya. Ia nekat mengotaki perampokan tersebut karena dipicu sakit hatinya kepada Tina, mantan kekasihnya yang pernah berhubungan dengannya sejak 2007 di Jakarta, tepatnya di Bintaro. Ia merasa dicampakkan, ditipu dan dikhianati oleh Tina, korban perampokan.

Sebab, saat Tina menjalin kasih dengannya selama 3 tahun, Uwe sudah berkorban harta habis-habisan dengan Tina yang jumlahnya mencapai Rp1 miliar.

"Siapa yang tak sakit hati, semua sudah saya turuti dan kasih. Minta emas saya kasih, minta berlian saya kasih, bahkan minta rumahpun saya belikan. Janjinya saya  tak akan ditinggalkan. Namun, sudah dapat apa yang diinginkan, saya dicampakkan dan ditinggal begitu saja," ujar Uwe dengan nada kesal, saat tiba di Mapolres Barelang, Selasa (10/1), bersama lima perampok lainnya.

Terakhir, Uwe mengaku ditipu Tina yang saat itu minta uang Rp240 juta untuk buka salon di Jakarta.

Setelah dikasih, bukannya uang itu dijadikan modal salon, namun di bawanya lari uang itu ke Kalimantan.

Uwe sendiri tahu Tina dan dua kawannya pergi ke Batam, karena Tina sendiri yang memberitahu ke Uwe melalui SMS ke ponselnya. Mengetahui mantan kekasihnya ke Batam, niat jahat pun muncul.(rpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook