PEKANBARU (RP) - Organisasi pengembang perumahan nasional, Real Eastate Indonesia (REI) Wilayah Riau, memprediksi penjualan perumahan di tahun 2014 masih melambat.
Tren penurunan ini juga terjadi sepanjang 2013, baik segmen rumah subisidi atau Rumah Sehat Huni (RSH) bertipe 36, ataupun perumah komersil.
Analisis ini disampaikan Ketua DPD REI Riau Bidang Perumahan Subsidi, Irwan Richard yang mengacu pada tingginya penyerapan perumahan pada 2012 lalu.
Irwan menyebutkan, tahun 2012, penjualan rumah mencapai puncak atau laku keras di Riau. Sementara tahun ini, penjualan turun drastis.
Dia menyebutkan, tren naiknya kembali pasar rumah mungkin baru akan terasa pada tahun 2015 yang akan datang.
“Tahun 2014 penyerapan masih turun, 2015 baru akan ada perbaikan. Selain masalah ekonomi yang cenderung menurun paska PON XVIII, tren menurun 5,6 persen juga terjadi karena pemilihan umum karena biasanya penjualan menunggu hasil pemilihan,’’ kata Irwan saat berbincang dengan wartawan belum lama ini di Sekretariat REI Riau.
Tahun 2014, lebih lanjut Irwan berpendapat, RSH tetap akan mengalami penurunan bila dibanding puncaknya di tahun 2012. Namun penurunan ini tidak begitu jauh.
Sedangkan untuk perumahan segmen komersil, kata pria berkacamata ini, mungkin akan lebih terasa kuat penurunan penjualannya.
Namun Irwan tetap optimis, paska dilantiknya Gubernur Riau yang baru, maka kondisi penjualan rumah di Pekanbaru ataupun Riau akan cepat pulih.(end)