Dahlan: Proyek BUMN Tak Boleh Batal

Ekonomi-Bisnis | Selasa, 11 Desember 2012 - 09:16 WIB

JAKARTA (RP) - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus menunjukkan tajinya dalam perekonomian nasional.

Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan, BUMN akan memberikan dukungan penuh dalam proyek-proyek infrastruktur untuk membantu pencapaian target pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

‘’Karena itu, proyek-proyek BUMN harus jalan semua, tidak boleh ada yang delay atau cancel (ditunda atau dibatalkan, red),’’ ujarnya dalam seminar Komite Ekonomi Nasional (KEN) di Jakarta, Senin (10/12).

Dahlan menyadari, lemahnya infrastruktur selalu disebut-sebut sebagai titik lemah yang bisa menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Karena itu, BUMN lah yang nanti akan tampil mengerjakan proyek-proyek infrastruktur. ‘’Misalnya jalan tol,’’ katanya.

Dahlan menganalogikan, dalam pembangunan, pemerintah memiliki dua tangan, yakni tangan kanan berupa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan tangan kiri berupa BUMN.

Nah, ketika proyek-proyek yang dijalankan dengan dana APBN seringkali terkendala ketatnya aturan serta proses politik, maka proyek-proyek BUMN diharapkan bisa menjadi kompensasinya.

‘’BUMN harus bisa menerobos yang tidak bisa dilakukan oleh APBN karena proses politik,’’ ucapnya.

Karena itu, lanjut Dahlan, BUMN pun harus solid dan berkomitmen kuat untuk bisa menjadi pendorong proyek-proyek infrastruktur.

Selain jalur tol khusus angkutan barang dari Cikarang ke Tanjung Priok, PT Jasa Marga selaku BUMN juga didorong untuk segera menggarap proyek-proyek tol lain yang sudah lama terhambat, misalnya karena masalah lahan.

Bahkan, kata Dahlan, Jasa Marga juga diminta untuk melakukan pendekatan lebih intensif kepada para pemilik lahan yang akan dibebaskan untuk jalan tol agar bisa cepat dibebaskan. ‘’(harga tananhnya, red) Mahal sedikit tidak apa-apa,’’ ujarnya.

Dahlan mengakui, posisi Jasa Marga sebagai perusahaan yang sudah go public membuat berbagai keputusan harus disertai dengan hitung-hitungan bisnis yang berorientasi profit.

Karena itulah, dirinya mengarahkan BUMN konstruksi lainnya, yakni Hutama Karya, untuk fokus dalam proyek jalan tol. Karena 100 persen sahamnya masih dikuasai negara, maka Hutama Karya bisa diperintahkan untuk mengerjakan proyek-proyek dengan tingkat keuntungan tipis.

Tujuannya, agar jika ada proyek-proyek jalan tol Jasa Marga yang terkatung-katung karena kalkulasi bisnis, maka bisa diserahkan kepada Hutama Karya agar segera dikerjakan, misalnya jalur tol Bawean - Solo.

‘’Jika akhir tahun ini tol Bawean-Solo tidak bisa dikerjakan oleh Jasa Marga, saya katakan, akan dikerjakan oleh Hutama Karya. Nah, Minggu lalu dirutnya sudah telepon saya kalau tol tersebut akan dikerjakan,’’ katanya. (owi/izl)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook