SUKSES BANGUN KEMITRAAN PETANIĀ 

Dirut Holding Perkebunan Ingin Nasionalisasi Pola PTPN V

Ekonomi-Bisnis | Senin, 11 Oktober 2021 - 11:18 WIB

Dirut Holding Perkebunan Ingin Nasionalisasi Pola PTPN V
Direktur Utama Holding Perkebunan Muhammad Abdul Ghani berdiskusi dengan perwakilan pengurus KUD di Desa Sari Galuh, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, beberapa waktu lalu. (PTPN V FOR RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Direktur Utama (Dirut) Holding Perkebunan Nusantara PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Mohammad Abdul Ghani menyatakan, ingin menerapkan pola kemitraan salah satu anak perusahaannya PTPN V dengan para petani plasma sebagai model percontohan di perkebunan nusantara lainnya. 

"Saya senang dengan kemitraan yang terjalin antara PTPN V dengan para petani plasmanya. Saya ingin menjadikan pola ini sebagai model untuk diterapkan di PTPN lain yang memiliki kebun plasma," kata Abdul Ghani di Jakarta, Sabtu (9/10).


Untuk tahap awal, dia mengatakan akan menerapkan pola tersebut di dua anak perusahaan lainnya yakni PTPN VI dan XIII. Hal tersebut disampaikan Ghani usai bertemu langsung dengan sejumlah petani mitra PTPN V yang tengah melaksanakan program peremajaan sawit rakyat (PSR) seluas 973,5 hektare di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, medio pekan ini.

Pertemuan itu dilakukan di sela-sela kunjungan kerjanya selama dua hari yang turut dihadiri oleh Asisten Deputi Bidang Industri Perkebunan dan Kehutanan Kementerian BUMN Rachman Ferry Isfianto serta didampingi langsung Chief Executive Officer (CEO) PTPN V Jatmiko K Santosa.


Di hadapan para petani dan manajemen perusahaan, Ghani meminta agar pelaksanaan kemitraan terus dijaga dan ditingkatkan. "Ringan sama dijinjing, berat sama dipikul. Manajemen perkebunan harus diterapkan secara bersama-sama," ujarnya. 

Dengan begitu, dia mengatakan produktivitas PTPN V yang pada 2020 lalu mencapai angka 23,87 ton per hektare per tahun juga dapat dinikmati para petani plasma. Selain itu, ia juga meminta kepada PTPN V agar bisa melaksanakan program kemitraan secara berkelanjutan dan mendorong para petani plasma diberikan kesempatan untuk meraih sertifikasi perkebunan berkelanjutan standar nasional maupun internasional. Sehingga, petani juga mendapatkan harga premium selayaknya yang kini diperoleh PTPN V. 

"Saya mengapresiasi PTPN V yang masih mampu menjaga khitah perkebunan negara untuk tumbuh bersama petani atau rakyat. Bahkan juga mampu mengembangkannya menjadi salah satu perusahaan nasional dengan luasan tanam ulang petani mitra terluas," sebut Ghani.

PTPN V terus mendorong produktivitas ribuan petani plasma mitranya yang secara total mencapai 56.000 hektare tersebut. Dalam pelaksanaan peremajaan yang diusung sejak 2019 lalu, terdapat  21.000 hektare atau 38 persen yang telah sepakat untuk diremajakan oleh perusahaan plat merah itu.

Peningkatan produktivitas itu bahkan membuat  PTPN V berani memberikan jaminan jika produktivitas di bawah standar PPKS. PTPN V juga menyiapkan program single manajemen sehingga transfer ilmu kepada petani dapat tercapai. Selain itu, perusahaan juga memberikan memperkerjakan para petani melalui program padat karya sehingga selama proses peremajaan hingga panen, petani tetap mendapatkan penghasilan. 

Ketua KUD Mojopahit Irja Idrus  yang merupakan salah satu koperasi yang akan ditanam ulang oleh PTPN V seluas 973,5 hektare untuk 411 kepala keluarga, mengaku bangga telah menjadi mitra perusahaan perkebunan sawit yang beroperasi di Riau tersebut.

Sejak awal bermitra pada 1986, ia mengatakan kesejahteraan dan tingkat ekonomi masyarakat meningkat. Dia berharap, dengan mengikuti PSR di tahun ini, ekonomi para petani yang bermastautin di Desa Mojopahit, Kabupaten Kampar itu menjadi lebih terangkat.

"Kami sangat bangga sekali bermitra dengan PTPN V, sekalipun terkadang ada duka. Namun, kami besar karena bermitra dengan PTPN V. Kami tidak akan lepas dengan PTPN V. Setelah lunas nanti, kami harapkan akan ada regenerasi selanjutnya," paparnya. 

Asisten Deputi Bidang Industri Perkebunan dan Kehutanan Kementerian BUMN Rachman Ferry Isfianto mengatakan, PTPN V telah menerapkan prinsip agent of development. "Sesuai pesan pak menteri, BUMN harus bisa membawa perubahan yang baik bagi masyarakat," ujarnya.

Sementara itu, CEO PTPN V Jatmiko Santosa menuturkan, pada 2021 ini menargetkan dapat melaksanakan peremajaan sawit hingga 2.500 hektare. Target itu kembali meningkat pada tahun selanjutnya yang mencapai 3.500 hektare. Untuk selanjutnya, hingga 2023, perusahaan memiliki program kerja untuk meremajakan hingga 16.000 hektare sawit para petani plasma. 

"Di tahun 2021 ini kami rencanakan 2.500 hektare, 2022 ada 3.500 hektare, dan 2023 seluas 3.000 hektare. Ini menjadi roadmap kami untuk mendorong percepatan peremajaan sawit rakyat yang diharapkan oleh pemerintah," sebut Jatmiko.(ifr) 

 

Laporan ELVY CHANDRA, Pekanbaru

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook