JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) selaku pemegang merek kendaraan niaga dari Mitsubishi Fuso di Indonesia meluncurkan Canter Bus T91A, di Gaikindo Indonesia Internasional Auto Show (GIIAS 2023) yang berlangsung di ICE BSD Tangerang, Banten.
Mitsubishi Fuso hadir dengan tema Integrated Powerful solution yang tercermin dalam display 7-unit truk unggulan, didominasi oleh variant Canter, mulai dari variant di masa yang lalu, kini dan di masa depan.
President Director PT KTB, Nobukazu Tanaka mengatakan, Fuso menghadirkan Canter T91A, unit ini didatangkan langsung dari Jepang khusus untuk ditampilkan di Fuso Booth selama GIIAS 2023 yang berlangsung pada 10-20 Agustus mendatang.
Dia menyebut, variant baru jenis bus memiliki ruang kabin yang lebih luas dari sebelumnya, dengan kapasitas 19 penumpang dan satu driver.
"Fuso menghadirkan Canter T91A, unit ini didatangkan langsung dari Jepang khusus untuk ditampilkan di FUSO Booth pada event GIIAS 2023," ucap Tanaka.
Peluncuran ini sekaligus merayakan 60 tahun kehadiran Mitsubishi Fuso di Indonesia sebagai produk legendaris. Kehadiran Fuso Canter pertama kali dimulai di tahun 1963, dan hingga kini telah diproduksi lebih dari 4,5juta unit dan dijual secara global di 70 negara.
Untuk diketahui, Canter mulai diperkenalkan ke pasar pada tahun 1970, sekaligus menjadi kendaraan niaga pertama yang mendukung beragam sektor bisnis.
Pada tahun 2017, Fuso Canter berhasil tercatat di Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai penjualan Canter terbesar di Indonesia yang mencapai 1.000.000 unit penjualan.
Mitsubishi Fuso di Indonesia telah memiliki sejarah panjang dalam menyediakan kendaraan yang andal dan inovatif kepada konsumen, dan kami bangga untuk melanjutkan tradisi tersebut hingga hari ini dan di masa depan.
Tentu ini adalah bukti bahwa Mitsubishi Fuso selalu menghadirkan produk terbaik sejak dulu.
“Di tahun ini, produk andalan kami, Canter, merayakan hari jadinya yang ke-60. Senang rasanya bisa menyertakan Anda semua dalam perjalanan Canter. Ini adalah peristiwa penting bagi kita karena kita dapat mereflesikan masa lalu, merayakan masa kini dan melihat ke masa depan," pungkasnya.
Laporan: Yusnir (Jakarta)
Editor: Rinaldi