JAKARTA (RP) - Pada semester pertama 2013 ini, PT Pertamina mencatat telah menyalurkan gas elipiji sebesar 2,67 juta metrik ton, naik 6 persen daripada semester pertama tahun lalu. Realisasi penyaluran itu terdiri atas elpiji subsidi tabung 3 kg sebesar 7 persen atau 2,1 juta ton dan gas elpiji nonsubsidi 21 persen sebesar 0,57 juta ton.
’’Jika dibandingkan tahun lalu untuk semester satu naik sekitar 6 persen, karena masyarakat makin senang dan tidak khawatir menggunakan elpiji, di samping itu juga makin berkembangnya sektor industri mikro,’’ kata Vice President LPG & Gas Products Pertamina Gigih Wahyu Hari Irianto seperti yang dilansir INDOPOS (JPNN Group), Kamis (11/7).
Peningkatan konsumsi energi rumah tangga dan industrik mikro ini, menurut Gigih, bisa menjadi salah satu indikator peningkatan kesejahteraan dan kemampuan daya beli masyarakat terhadap konsumsi gas elpiji.
Sementara itu, pada Ramadan dan Lebaran, konsumsi gas elpiji diperkirakan bakal mengalami lonjakan hingga 8-10 persen atau menjadi 18 ribu ton per hari dari konsumsi normal 17 ton per hari.’’Saat ini dan selama puasa serta Lebaran stok nasional kami jaga sebesar 17 hari, sangat aman untuk memenuhi kebutuhan puasa dan Lebaran,’’ ucapnya.
Vice Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir sebelumnya mengatakan, peningkatan aktivitas memasak selama Ramadan dan Lebaran tahun ini akan mendongkrak permintaan elpiji.
Pertamina telah melakukan berbagai upaya antisipasi guna mengamankan pasokan bahan bakar tersebut untuk masyarakat. Seperti tahun-tahun sebelumnya, titik kritis dari permintaan BBM dan elpiji akan terjadi pada masa 15 hari sebelum dan sesudah Lebaran. (lum)