Polisi Tembak Tukang Ojek

Ekonomi-Bisnis | Rabu, 11 Juli 2012 - 06:53 WIB

PEKANBARU (RP) - Seorang tukang ojek,  Ridwan (38), warga perumahan Bahana, Gang Mentari,  harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara, Senin (9/7) setelah pinggul sebelah kirinya tertembus timah panas milik anggota polisi.

Ia ditembak sesaat setelah lari usai membawa AN (38) alias Buyung, penumpang yang diduga sebagai pelaku pemerasan.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Pantauan di RS Bhayangkara, Selasa (10/7). Ridwan (38) terbaring di ruang rawat tahanan RS Bhayangkara. Sambil berbaring, ia mengenakan sarung berwarna coklat dan selimut biru.

Dalam perawatannya, ia ditemani oleh sang istri Siti Eniar (32). Ruang tempat Ridwan dirawat dijaga oleh seorang anggota polisi.

Kepada wartawan di ruang perawatan tahanan RS Bhayangkara Ridwan mengaku saat peristiwa itu terjadi dia sedang mengantarkan seorang pria siang sekitar pukul 14.00 WIB.

’’Saya sedang di jalan ke pangkalan ojek Jalan Taskurun. Di tengah jalan saya di ditelepon Buyung untuk menjemput di Jalan Paus,’’ paparnya.

Mendapat tawaran untuk menjemput orang seperti itu, ia langsung menerima. Ia pun meluncur menuju lokasi yang diberitahukan oleh Buyung. ’’Orang yang saya jemput minta diantar ke Paus Ujung, di kompleks ruko yang sedang dibangun di sana,’’ lanjutnya.

Setiba di lokasi ruko tersebut, Ridwan mengungkapkan ternyata sudah menunggu dua anggota polisi, masing-masing satu menggunakan pakaian dinas dan satu menggunakan pakaian bebas.

’’Sampai di sana, orang yang saya antar (Buyung, red) langsung ditangkap. Saya takut, karena tak tahu apa-apa, saya langsung lari,’’ urai Ridwan.

Tak lama setelah lari itu, Ridwan mendengar suara tembakan. Karena ia tak merasakan apa-apa saat itu, ia tetap memacu sepeda motornya. Setelah pergi sekitar satu kilometer dari lokasi kejadian, Ridwan baru merasakan sakit pada pinggul kirinya.

Tak tahan dengan sakit yang dirasakannya itu, Ridwan lalu membelokkan sepeda motornya ke salah satu gang dan berhenti di rumah warga.

Warga yang heran melihat Ridwan datang dengan pinggul berlumuran darah ramai berkerumun. Kepada warga ini Ridwan mengatakan dirinya tidak melakukan kejahatan.’’Saya bukan maling pak,’’ kata Ridwan kepada warga sebelum akhirnya pingsan.’’Sadarnya saya sudah di rawat,’’ ujarnya.

Buyung sendiri usai penangkapan itu langsung diamankan di Mapolresta Pekanbaru untuk menjalani proses penyelidikan lebih lanjut.

Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Drs R Adang Ginanjar saat dikonfirmasi wartawan mengenai peristiwa ini mengatakan pihaknya saat itu melakukan penangkapan terhadap dua orang yang diduga melakukan pemerasan terhadap seorang pengusaha restoran.

’’Pelaku ditangkap karena adanya laporan dari pengusaha restoran dan pelaku terpaksa ditembak karena mencoba melarikan diri,’’ jelas Kombes Pol Adang sambil mengatakan pelaku sudah berkali-kali melakukan pemerasan.

Terkait penembakan yang dilakukan terhadap Ridwan oleh anggotanya, Kapolresta mengatakan akan memeriksa terlebih dahulu, apakah sudah sesuai prosedur atau tidak.’’Jika salah, akan diproses sesuai kode etik,’’ ujarnya.(ali)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook