JAKARTA (RP) - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kini kian agresif menjalin aliansi strategis.
Kali ini holding perusahaan semen pelat merah PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) menggandeng pabrik baja PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) membuat perusahaan patungan (joint venture company).
Perusahaan anyar itu nanti bakal memroduksi bahan baku pembuatan semen khusus dari limbah besi dan baja (slag powder).
Direktur Keuangan SMGR Ahyanizzaman mengatakan, dana pembangunan pabrik slag powder ini diambilkan dari belanja modal perseroan tahun ini yang totalnya mencapai 400 juta dolar AS (sekitar Rp3,96 triliun).
"Untuk pendirian grinding mills (unit operasi pemecah material solid ke dalam bagian yang lebih kecil) kami siapkan Rp 1 triliun. Itu pun mungkin tidak full year. Yang jelas untuk investasi peralatan dan lokasinya," ungkapnya kepada JPNN, Senin (10/6).
Ahyanizzaman masih enggan membeberkan lebih detail terkait struktur permodalan serta hak dan kewajiban masing-masing perseroan sebagai pemegang saham dalam perusahaan patungan tersebut.
Namun, dapat dipastikan hal-hal teknis terkait kerja sama ditargetkan selesai dalam tempo enam bulan ke depan.
"Kami masih godok task force team (TFT) untuk membicarakan kepastian persentasenya. Tapi kami pasti ingin menjadi mayoritas karena kami yang tahu pasar dan bagaimana produksinya. Mereka (KRAS) akan dukung di material berupa slag," jelasnya.
Direktur Utama Semen Indonesia Dwi Soetjipto mengatakan, pihaknya mengharapkan kerja sama tersebut akan menciptakan nilai tambah terhadap masing-masing perusahaan.
Apalagi, kebutuhan slag Semen Indonesia cukup tinggi mengingat perseroan terus melakukan ekspansi melalui pembangunan sejumlah pabrik baru.
"Semen Indonesia saat ini ingin mengamankan pasokan slag untuk keperluan industri semen. Slag yang merupakan bongkahan kecil hasil samping peleburan besi dan baja itu sangat penting sebagai bahan aditif pembuatan semen," ujarnya setelah meneken nota kesepahaman dengan Direktur Utama Krakatau Steel Irvan K. Hakim, kemarin.(oki/jpnn)