PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - - Cooking demo dengan menu Soto Pekanbaru berlangsung semarak di Aryaduta Hotel Pekanbaru. Siang itu, Executive Chef Aryaduta Hotel Pekanbaru Chef Bambang Supriyono didampingi Chef Joko memperlihatkan proses memasak menu khas Kota Bertuah ini di hadapan manajemen dan awak media yang hadir, Rabu (10/5).
Proses memasak diawali dengan menumis bumbu kuning. Aroma rempah pun langsung menyebar tak lama kemudian. Dijelaskan Chef Bambang, ada beberapa hal yang menjadi ciri khas dari Soto Pekanbaru yang membuatnya berbeda dari soto lainnya.
"Dari cara memasak sebenarnya hampir sama. Tapi, bumbu yang kita gunakan lebih banyak. Kuahnya juga menggunakan santan. Mie-nya kita pakai mie sagu dan ada potongan ikan salai goreng yang menjadi pembedanya dengan soto lain," ujarnya.
Kehadiran ikan salai goreng khas Melayu itu memang memperkaya rasa dan aroma soto. Terdapat hint rasa smokey pada kuah soto yang berwarna kekuningan itu. Mie sagu dengan tekstur yang kenyal juga membuat Soto Pekanbaru layak untuk dicoba.
Condiment lain yang disajikan dalam semangkuk Soto Pekanbaru di antaranya perkedel kentang, udang, telur puyuh, kol dan tauge, ayam suwir, tomat dan lainnya.
Adapun cooking demo ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Sap7a Rasa yang digelar oleh Aryaduta Hotels. Sap7a Rasa (baca: Sapta Rasa) yang berarti "tujuh rasa" dalam Bahasa Indonesia, bertujuan untuk merayakan kekayaan rasa dalam kuliner Indonesia dengan menawarkan hidangan-hidangan khas dari daerah setiap hotel Aryaduta yang mencerminkan tujuh rasa, yaitu asin, manis, asam, pedas, pahit, lemak, dan umami.
General Manager Aryaduta Pekanbaru Ranti Wulandari mengungkapkan, Aryaduta Pekanbaru sangat senang turut berpartisipasi dalam iven Sap7a Rasa ini, dalam upaya mendukung UMKM dan melestarikan kelezatan kuliner kota Pekanbaru, maka dengan ini kita menampilkan kuliner khusus nya makanan khas Pekanbaru.(azr)