PEKAN BARU (RIAU POS. CO) -- Guna memberikan pelayanan lebih kepada seluruh pasien, Jumat (10/5) Rumah Sakit (RS) Awal Bros Panam, Pekanbaru, Riau kembali meresmikan penambahan ruangan untuk layanan hemodialisis. Direktur RS Awal Bros Panam dr Mutiara Arcan MARS mengatakan, saat ini ada 16 unit alat untuk cuci darah bagi pasien.
Bahkan, sejak RS Awal Bros Panam diresmikan, sudah tiga kali ada peresmian untuk hemodialisis. “Awalnya kita hanya punya enam unit kemudian ditambah empat lagi dan hari ini (kemarin, red) ditambah enam unit lagi. Jadi, total ada 16 unit,” katanya.
Selain itu, RS Awal Bros Panam juga terus melakukan perluasan ruangan dan penambahan unit dikarenakan keperluan untuk hemodialisis ini terus meningkat. Apalagi dengan penyakit diabetes dan hipertensi sebagai penyakit yang menyebabkan gagal ginjal juga angkanya semakin meningkat.
Kurang lebih sebanyak 500 tindakan setiap hari di RS Awal Bros Panam. Sementara itu, Sekretaris Camat Tampan, Syafrianto menyambut baik penambahan ruangan ini. “Kami berharap sebagai rumah sakit swasta pertama di Kecamatan Tampan, RS Awal Bros Panam dapat berkontribusi untuk memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal pada masyarakat. Karena memang kesehatan adalah investasi yang mahal,” tuturnya.
Sementara itu, penanggung jawab Klinik Hemodialisa dr Alta Ikhsan Nur mengatakan,penyakit ginjal kronis (PGK) atau gagal ginjal kronis (GGK) merupakan kondisi saat fungsi ginjal menurun secara bertahap karena kerusakan ginjal. Secara medis, gagal ginjal kronis didefinisikan sebagai penurunan laju penyaringan atau filtrasi ginjal selama 3 bulan atau lebih.
Ginjal berfungsi menyaring limbah dan kelebihan cairan dari darah sebelum dibuang melalui cairan urine. Setiap hari, kedua ginjal menyaring sekitar 120-150 liter darah, dan menghasilkan sekitar 1-2 liter urine. Dalam setiap ginjal, terdapat unit penyaring atau nefron yang terdiri dari glomerulus dan tubulus.
Glomerulus menyaring cairan dan limbah untuk dikeluarkan, serta mencegah keluarnya sel darah dan molekul besar yang berbentuk protein. Selanjutnya, saat darah melewati unit penyaring tubulus, mineral yang dibutuhkan tubuh disaring kembali sedangkan sisanya dibuang sebagai limbah.(das)