PEKANBARU (RP) - Agus Budiyanto (50), yang pernah menjadi ajudan Mantan Bupati Indragiri Hulu, Thamsir Rachman mengaku sering menerima transfer uang ke rekening miliknya oleh Bendahara Pemerintahan Kabupaten Indragiri Hulu saat itu, baik dari Indriansyah atau Nurhadi.

Hal tersebut terungkap saat sidang dugaan tindak pidana korupsi sebesar Rp114 miliar dengan terdakwa Thamsir Rachman di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Pekanbaru, Kamis (10/5).

Kepada majelis hakim yang dipimpin oleh Muefri SH MH, saksi yang merupakan anggota TNI AU berpangkat Sersan Mayor yang masih aktif di tahun 2003 sampai 2008 tersebut, mengakui memang benar rekeningnya sering dipakai oleh Thamsir Rachman untuk menerima transfer uang.

‘’Sering, uang yang ditransfer itu beragam, ada yang jumlahnya Rp40 juta dan ada Rp400 juta,’’ kata Agus.

Disebutkan Agus juga bahwa bukti transfer ke rekening BNI Cabang Pekanbaru dan Jakarta sudah dipegang oleh penyidik saat dia diperiksa.

‘’Saya tidak pernah menutupi transfer uang ke rekening saya pada penyidik,’’ ujar Agus.

Agus mengakui sebagai ajudan saat itu, perintah mentransfer ke rekeningnya adalah perintah dari Thamsir Rachman. ‘’Bupati menelepon Bendahara dan menyuruh transfer ke rekening saya,’’ kata Agus.

Agus mengatakan bahwa dia langsung mencairkan uang di rekeningnya untuk diserahkan pada Thamsir. ‘’Saya langsung cairkan dan berikan pada Pak Thamsir,’’ kata Agus.

Saat ditanya apakah dia mengetahui soal Rp2 miliar yang diantarkan oleh Nurhadi ke Jakarta, Agus mengatakan tidak tahu. Dia hanya mengetahui Nurhadi datang ke Jakarta menemui Thamsir. ‘’Saya tidak tahu isinya, saya antarkan menemui Pak Thamsir setelah itu saya pergi,’’ kata Agus. Selesai memeriksa Agus, ketika Hakim menanyakan apa tanggapannya terhadap keterangan Agus, Thamsir mengatakan keterangan Agus tidak benar dan dia tidak pernah menerima uang dari Agus. ‘’Saya tidak pernah terima uang yang ditransfer ke rekening Agus,’’ kata Thamsir.(rul)