PENGARUHI INDUSTRI WISATA

Menteri Pariwisata Berdoa Tiket Pesawat Diturunkan

Ekonomi-Bisnis | Kamis, 11 April 2019 - 00:12 WIB

Menteri Pariwisata Berdoa Tiket Pesawat Diturunkan
Menteri Pariwisata, Arief Yahya.

BATAM (RIAUPOS.CO) - Salah satu doa yang dipanjatkan oleh Menteri Pariwisata Republik Indonesia (Menpar RI) Arief Yahya adalah bagaimana supaya harga tiket pesawat untuk rute domestik di Indonesia bisa turun seperti sebelumnya, seminggu setelah ultimatum yang disampaikan Kementerian Perhubungan.

Saat berada di Batam Rabu (10/4/2019), Arief menyebutkan  Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi memang telah memberikan peringatan atas tingginya harga tiket pesawat. Jika tetap tidak dituruti, maka Kemenhub akan mengeluarkan aturan untuk memaksa pihak maskapai.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

’’Kita berdoa agar ultimatum yang dikeluarkan Menhub akan segera diikuti. Kalau tidak, dalam waktu seminggu akan ada regulasi yang memaksa airline menurunkan tarif ke posisi normal,’’ kata Arief seusai ia menghadiri acara VITO Annual Meeting 2019 di Batam.

Arief melanjutkan, 100 persen wisman datang ke Indonesia melalui jalur udara. Terkecuali Kepulauan Riau (Kepri). Ketika mereka akan bepergian ke destinasi wisata yang ada di berbagai daerah, moda transportasi udara kembali menjadi pilihan utama.

Dengan kondisi harga tiket yang tinggi, hal tersebut tentu sangat mengganggu iklim industri pariwisata yang tengah didorong oleh pemerintah. Peranan airline sebagai penghubung antara wisatawan dengan destinasi ini, belum bisa digantikan oleh transportasi darat dan laut.

Terlebih kawasan yang didatangi berada di pulau-pulau seperti Lombok, Bali, Raja Ampat, dan daerah lainnya. “Mereka (wisatawan) datang ke daerah-daerah juga menggunakan pesawat. Peranan airline sedemikian tinggi, terutama untuk daerah kepulauan,” jelas Arief.

Arief mengatakan, sejatinya kenaikan tiket pesawat itu sah-sah saja. Hanya saja, kenaikan yang dilakukan harus bertahap sehingga tidak menimbulkan kejutan besar untuk pengguna transportasi udara ini. ’’Sekarang ini harga yang sebelumnya normal, mendadak naik dan tinggi. Sehingga shock jadinya,’’ katanya.(bobibani)

Sumber: Jawapos.com

Editor: Fopin A Sinaga

  









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook