Rupiah Tertekan Sentimen Global-Lokal

Ekonomi-Bisnis | Senin, 11 Maret 2019 - 13:48 WIB

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Sepanjang pekan lalu, rupiah mendapat tekanan. Mengutip Bloomberg, rupiah ditutup melemah 171,5 poin pada posisi Rp 4.314 per dolar AS. Jumat lalu (8/3). Menurut Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, kondisi rupiah yang terus terkontraksi sepenuhnya dipicu faktor eksternal. ’’Perkembangan di ekonomi global memang mendorong menguatnya dolar AS,’’ jelasnya, Ahad (10/3).

Ekonom Indef Bhima Yudhistira punya pendapat lain. Dia menuturkan, tekanan terhadap rupiah tidak sepenuhnya dipicu faktor eksternal. Beberapa faktor domestik turut berkontribusi. Misalnya, kekhawatiran pelebaran defisit neraca perdagangan lantaran harga sawit menurun bulan ini. Karena sawit merupakan komoditas andalan ekspor, hal itu bisa jadi sentimen negatif bagi investor asing.

Baca Juga :Tumbuh Positif, Tarik Perhatian Investor

’’Kemudian, soal cadev (cadangan devisa, red) yang naik, itu kan dari penerbitan utang pemerintah. Artinya, tidak berkelanjutan. Investor juga mulai keluar dari bursa karena melihat rilis kinerja emiten yang underperform, khususnya di consumer goods,’’ ujarnya kemarin (10/3).(ken/c18/oki/das)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook