JAKARTA (RIAUPOS.CO)-Sejumlah negara tetangga, termasuk beberapa negara maju di dunia saat ini telah masuk pada pengembangan mobil bertenaga listrik. Indonesia juga mulai menggagas kembali industri mobil nasional pasca terhenti beberapa waktu lalu.
Mobil listrik diproyeksi akan merambah di mana-mana pada 2020. Proyeksi ini ditegaskan oleh Ketua Tim Mobil Listrik Nasional dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Agus Purwadi, usai diskusi Mobil Listrik Nasional di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (10/3/2016).
"Mobil listrik akan menjadi tren dunia di 2020," tegas Agus Purwadi.
Oleh sebab itu, Indonesia sejak saat ini harus memulai pengembangan mobil listrik. Pengembangan bisa dilaksanakan untuk komponen utama seperti baterai, badan, hingga motor.
Seandainya peluang ini tidak diambil, Agus mengaku Indonesia akan tertinggal bahkan bakal menjadi pasar empuk mobil listrik impor.
"Kalau tidak Indonesia bakal jadi market, kita jadi pasar," katanya.
Agus Purwadi meyakini sumber daya manusia Indonesia mampu mengembangkan mobil listrik, ini terbukti dengan lahirnya berbagai prototype atau purwarupa. Purwarupa itu memang perlu penyempurnaan di sana-sini.
Sementara, Staf Ahli Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Agus Puji Prasetyono mengatakan Pemerintah memang harus memberi kepastian bagi para peneliti, konsumen dan pelaku usaha bahwa mobil listrik merupakan program nasional jangka panjang Indonesia.
"Pemerintah RI harus konsisten dan kontinyu dalam merancang program mobil listrik Nasional. Lalu komitmen dunia usaha harus diperbaiki," tegasnya.
Laporan : Aznil Fajri
Editor : Aznil Fajri