Meranti: Ekspor Timah Perdana Dijadwalkan 17 Februari

Ekonomi-Bisnis | Selasa, 11 Februari 2014 - 08:00 WIB

SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) - Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) menjadwalkan ekspor timah perdana yang dieksploitasi oleh PT Wahana Perkit Jaya (WPJ) dijadwalkan pada tanggal 17 Februari nanti.

Untuk ekspor perdana nanti jumlah timah yang akan diekspor sebanyak 100 ton dan pada ekspor kedua juga sebanyak 100 ton.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

‘’Mudah-mudahan bisa berjalan dengan baik dan lancar. Jika ekspor perdana bisa berjalan mulus, maka kita akan lebih tenang untuk ekspor-ekspor selanjutnya,’’ kata Kepala Distamben, H Herman SE MSi, Senin (10/2).

Untuk syarat ekspor, kata Herman sudah memenuhi segala persyaratan. Karena Kamis (6/2) lalu pihak Distamben bersama PT WPJ juga sudah turun bersama dengan pihak Bea Cukai tipe B Selatpanjang, Sucofindo dan lainnya.

Karena sebelum dilakukan ekspor, jelasnya, mereka harus mendapatkan pemberitahuan ekspor barang (PEB) dari Bea Cukai. Kemudian saat turun juga pihak Sucofindo telah mengecek standarisasi kualitas timah yang diproduksi oleh PT PWJ di smelter yang dibangun di Desa Topang, Kecamatan Rangsang (Pulau Topang).

‘’Sesuai aturan ekspor minimal kualitas timah harus 99,9 persen. Sementara kami lebih baik yakni mencapai 99,94 persen,’’ ujarnya.

Tim Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) juga turun ke smelter di Topang. Di mana BKDI yang mengatur bagaimana harga timah itu sendiri nantinya di pasar dunia. Sehingga dapat menguntungkan bagi Indonesia dan juga bagi Kabupaten Kepulauan Meranti.

‘’Dengan turunnya tim ini untuk menguji seluruh standarisasinya sangat baik bagi kita. Sehingga nantinya timah yang akan dikirim bisa lebih terukur dan tidak merugikan,’’ sebutnya.

Herman yang pernah menjadi Kabag Keuangan itu optimis nantinya jika sudah normal dan lancar setiap bulannya diharapkan bisa diekspor dengan rata-rata 500 ton.(amy)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook