KUB RUMBIO JAYA STEEL TAMPIL DI INABUYER EXPO 2023

UKM PTPN V Kian Pede Jajaki Pasar Nasional

Ekonomi-Bisnis | Senin, 10 Juli 2023 - 10:40 WIB

UKM PTPN V Kian Pede Jajaki Pasar Nasional
KUB Rumbio Jaya Steel, Usaha Kecil Menengah (UKM) Binaan PTPN V yang menjadi salah satu peserta INABUYER B2BG2G Expo 2023 di Jakarta.  (HUMAS PTPN V UNTUK RIAU POS)

BAGIKAN



BACA JUGA


PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - KELOMPOK usaha bersama Rumbio Jaya Steel yang merupakan salah satu usaha kecil menengah binaan PT Perkebunan Nusantara V di Provinsi Riau kian percaya diri usai dilirik Kementerian Koperasi dan UKM untuk mejeng di pameran produk UKM akbar nasional, INABUYER B2B2G EXPO 2023 di Jakarta, medio pekan ini.

INABUYER merupakan acara yang diselenggarakan Kementerian Koperasi dan UKM berkolaborasi dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), Badan Usaha Milik Negara (BUMN) serta Himpunan Peritel & Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo).


Total lebih dari 200 buyer atau instansi, dan exhibitor atau pelaku usaha yang mejeng dalam pameran INABUYER B2B2G EXPO 2023 ini yang pertama kali digelar di Indonesia ini.

Didampingi langsung Kepala Bagian Pengadaan dan Pemasaran PTPN V Hotmatua Hasibuan serta staff Pengadaan Fairus Nasir, KUB Rumbio Jaya Steel mengikuti beragam agenda dalam kegiatan yang diselenggarakan pada 5-7 Juli 2023 tersebut.

Salah satunya adalah penandatanganan memorandum of understanding (MoU)  pengadaan produk peralatan pertanian melalui sistem Pasar Digital BUMN untuk semester II tahun 2023 oleh kelompok RJS yang dipimpin Mas Andri bersama PTPN V senilai hampir Rp400 juta.

Selain itu, dalam kegiatan tersebut Rumbio Jaya Steel turut mendapat kesempatan untuk menguraikan kisah suksesnya membangun bisnis produksi peralatan pertanian dan perkebunan hingga mencapai kesuksesan di bawah pembinaan PTPN V, anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara III Persero.

‘’Dalam sesi success story, kami mendapat kesempatan untuk bercerita di panggung dan disaksikan banyak audiens. Di sana, kami diminta menjelaskan bagaimana awal kami bisa bermitra dengan BUMN, dalam hal ini PTPN V. Kemudian bagaimana usaha kami bisa berkembang dengan pesat,’’ kata Ketua Kelompok Usaha Bersama Rumbio Jaya Steel, Mas Andri di Jakarta, Sabtu (8/7).

Ia pun melanjutkan bahwa Rumbio Jaya Steel lahir setelah terjalin rajut sinergitas bersama PTPN V pada 2020. Empat tahun lalu, dia mengatakan RJS hanya komunitas pandai besi yang berjalan sendiri, saling bersaing, tidak memahami kapitalisasi, valuasi, apalagi memiliki kemampauan manajerial yang profesional. ‘’Sejak 1960, Desa kami memang telah dikenal sebagai kampung pandai besi. Namun, lima dekade berlalu, tidak ada perubahan siginifikan yang terjadi,’’ tuturnya.

Alhamdulillah, sejak empat tahun terakhir, perubahan besar ia dambakan itu datang dengan kehadiran salah satu BUMN bidang perkebunan sawit di Provinsi Riau, PTPN V. ‘’Kehadiran PTPN V ditandai dengan kelahiran Koperasi Rumbio Jaya Steel pada 2 Januari 2020. Meski usia kami relatif muda, namun, pengalaman dan keahlian yang terasah puluhan tahun lamanya membuat kami mampu bekerja dengan cepat dan tepat,’’ ujarnya.

Kemitraan yang dibangun PTPN V memberikan multiplier effect bagi RJS. Diawali dari asistensi dan mentoring dalam pengelolan finansial koperasi hingga pembimbingan untuk terus berkembang secara berkesinambungan. ‘’Melalui kemitraan ini, PTPN V juga turut mempercayakan kami sebagai pemasok alat-alat perkebunan perusahaan. Sejak 2020 sampai sekarang, sekitar Rp9 miliar omzet yang kami raih sebagai pemasok peralatan perkebunan perusahaan,’’ ujarnya.

Mengutip pernyataan Direktur PTPN V bapak Jatmiko Santosa, bahwa ruang terbesar di dunia ini adalah ruang perbaikan, maka kami terus melakukan improvisasi untuk meningkatkan kualitas produk.

KUB RJS telah menjadi pemasok bagi peralatan perkebunan di PTPN V, mulai dari egrek, dodos, parang, cangkul, pisau, dan beragam lainnya selama tiga tahun terakhir. Langkah itu, kata Chief Executive Officer PTPN V Jatmiko Santosa sejalan dengan semangat BUMN untuk memperkuat persentase tingkat komponen produk dalam negeri (TKDN).(ifr)

Laporan ELVY CHANDRA, Pekanbaru









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook