Harga Empat Komoditas Terus Melonjak

Ekonomi-Bisnis | Rabu, 10 Juli 2013 - 08:19 WIB

JAKARTA (RP) - Upaya pemerintah untuk menjinakkan inflasi pada Ramadan kali ini bakal butuh usaha lebih keras. Sebab, sejak beberapa hari terakhir, harga beberapa komoditas pangan justru melonjak.

Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengakui, saat ini ada empat komoditas yang mengalami lonjakan harga, yakni cabai rawit, bawang merah, daging ayam ras, dan telur ayam ras. "Kalau bahan pangan lain, harganya masih terjaga," ujarnya Selasa (9/7).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Hatta menyebut, berdasar laporan Kementerian Perdagangan, harga cabai rawit naik hingga 50 persen, bawang merah naik 28 persen, daging ayam ras naik 15,7 persen, dan telur ayam ras naik 9,06 persen. "Empat komoditas ini naik signifikan sejak awal Juli," katanya.

Untuk harga daging sapi, Hatta mengakui, hingga kini masih berada di level tinggi. Pemerintah belum berhasil menurunkan ke kisaran Rp80 ribu per kilogram."Saya agak kecewa karena harga daging sapi belum bisa turun,” ucapnya.

Padahal, lanjut dia, sejak tiga bulan lalu, pemerintah sudah menyusun langkah-langkah untuk meredam lonjakan harga daging sapi. Misalnya, dengan menugaskan Bulog untuk mengimpor daging sapi dan melakukan operasi pasar.

Namun hingga kini belum terealisasi. "Memang, yang salah bukan Bulog. Dari izinnya lambat,” ujarnya.

Menurut Hatta, Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian sebagai kementerian teknis mestinya bisa bergerak lebih cepat untuk menyelesaikan perizinan bagi Bulog.

"Tanpa rekomendasi (dari Kemendag dan Kementan) Bulog memang tidak bisa jalan," katanya.

Hatta juga menuding lemahnya koordinasi Kemendag dan Kementan membuat harga bawang merah melambung.

Sebab, dua kementerian yang dipimpin Gita Wirjawan dan Suswono tersebut terlambat menyadari adanya kekurangan pasokan.

"Ketika harga sudah terlanjur tinggi, menurunkannya menjadi tidak mudah," ucapnya.(owi/sof/jpnn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook