Laporan AHMAD YULIAR, Selatpanjang ahmad-yuliar@riaupos.co
Rencana masuknya investor garam di wilayah Kepulauan Meranti akan sedikit memakan waktu cukup lama.
Hal itu setelah investor garam yang berencana mengelola air laut di Meranti menjadi garam kesulitan mendapatkan izin dan membangun infrastruktur di wilayah Pulau Rangsang.
Demikian disampaikan Bupati Meranti Drs Irwan Nasir MSi belum lama ini kepada sejumlah media di Selatpanjang. Menurut orang nomor satu di Kepulauan Meranti itu kepengurusan izin ke pusat menjadi salah satu kendala.
‘’Investor garam agak sedikit tertunda masuk ke Meranti. Karena mereka terkendala mendapatkan izin pembangunan infrastruktur di pesisir Pulau Rangsang yang rencananya menjadi lokasi mereka nantinya,’’ kata Irwan.
Irwan menjelaskan, investor garam itu sudah menyatakan kesiapannya dalam mengelola air laut yang berada di depan Pulau Rangsang untuk dijadikan sebagai bahan baku membuat garam.
Apalagi kualitas air lautnya cukup bagus dibandingkan air laut di sejumlah tempat di Indonesia maupun di dunia.
Meski begitu Bupati menegaskan bahwa pihaknya akan berupaya membantu pihak investor garam yang berasal dari Korea Selatan itu nantinya. Sehingga upaya membangun daerah ini melalui peran pihak ketiga bisa dilakukan.
‘’Akan banyak tenaga kerja yang akan diperlukan untuk mengoperasikan pabrik garam ini nantinya. Dan ini menjadi peluang kita dalam membantu mengurangi pengangguran dan kemiskinan yang masih sangat besar. Oleh karena itu kita akan berupaya membantu pihak investor garam tersebut nantinya dalam mendapatkan berbagai izin yang diperlukan,’’ terangnya.(hen)