KPK Kembali Obrak-Abrik Kantor PT PP

Ekonomi-Bisnis | Kamis, 10 Mei 2012 - 15:43 WIB

KPK Kembali Obrak-Abrik Kantor PT PP
KPK DI LAPANGAN TEMBAK: Penyidik KPK melakukan pemeriksaan ulang di Kantor PT PP di lokasi proyek venue Lapangan Tembak PON XVIII Rumbai Pekanbaru, Kamis (10/5/2012). Penyidik KPK mengenakan masker dan dikawal ketat petugas Brimob Polda Riau.(foto aznil fajri)

Riau Pos Online-Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali datang ke Kota Pekanbaru sejak Rabu kemarin (9/5) hingga Kamis tadi (10/5).

Kamis pagi tadi (10/5), sedikitnya lima unit mobil Innova dan Avanza meluncur dari arah Kota Pekanbaru dan masuk ke dalam Venue Lapangan Tembak di Rumbai Pekanbaru. Mereka adalah penyidik KPK berpakaian preman dan kali ini tak lagi memakai rompi bertuliskan KPK di punggungnya.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Namun penyidik KPK kehadirannya di lokasi proyek lapangan tembak PON XVIII di Rumbai Pekanbaru itu adalah untuk melengkapi dokumen Berita Acara Pemeriksaan (BAP) yang telah dibuat terdahulu setelah dilakukan pemeriksaan dan penahanan atas empat tersangka yakni Faisal Azwan (anggota DPRD Riau Fraksi Golkar), Mohammad Dunir (anggota DPRD Riau Fraksi PKB), Kasi Sarana dan Prasarana Dispora Riau Eka Dharma Putra, dan Manager ADM PT Pembangunan Perumahan (PT PP) Rahmat Syahputra.

Menurut keterangan Juru Bicara KPK Johan Budi kepada pers Kamis tadi (10/5) hari ini Kamis (10/5) tak ada pemeriksaan saksi soal kasus suap dana venue PON XVIII Riau. Namun petugas KPK melengkapi keterangan yang diperlukan dan antara lain turun kembali ke Pekanbaru.

Sementara dari pengamatan Riau Pos Online di lokasi Lapangan Tembak Venue PON XVIII Rumbai Pekanbaru Kamis siang (10/5), penyidik KPK memakai masker penutup hidung dan mulut masuk ke dalam kantor PT PP di lokasi proyek lapangan tembak itu. Penyidik KPK mengeluarkan berkas-berkas dan nampak sibuk membaca berkas dimaksud. Kehadiran penyidik KPK ini dikawal petugas Brimob Polda Riau bersenjata lengkap.

Proyek yang dikorupsi ini tertutup bagi wartawan. Pintu gerbang proyek mulai dari awal pembangunan sampai saat ini selalu dikunci rapat security PT PP. Wartawan hanya bisa memantau dari luar pintu gerbang.

Saat ini sudah dua pejabat Riau lagi yang ditetapkan jadi tersangka yakni mantan Kadispora Riau Ir Lukman Abbas dan Wakil Ketua DPRD Riau yang juga Ketua Partai Amanat Nasional (PAN) Riau, Taufan Andoso Yakin. Dengan demikian sudah enam orang ditetapkan jadi tersangka. Empat ditahan KPK di Jakarta, dan dua lagi yang terakhir belum ditahan.

Perkembangan calon-calon tersangka baru kasus pembengkakan dana venue PON XVIII Riau terus bergulir dan hanya tinggal menghitung hari. Entah siapa lagi menyusul dijadikan tersangka?(azf)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook