REKONSTRUKSI PEMBUNUHAN BERENCANA DEKAT KAMPUS UIR MARPOYAN

Pembunuh Gorok Ayah dan Anak Pengusaha Ponsel Niagara Pekanbaru

Ekonomi-Bisnis | Kamis, 10 Mei 2012 - 15:35 WIB

Pembunuh Gorok Ayah dan Anak Pengusaha Ponsel Niagara Pekanbaru
PEMBUNUH SADIS: Sosok Andi Siomay (kiri) pembunuh sadis yang menggorok leher korbannya pengusaha Ponsel Niagara Jalan Kaharuddin Nasution Pekanbaru, Agusnibahar (60). Kamis tadi (10/5/2012) tersangka melakukan reka ulang (rekonstruksi) pembunuhan yang dilaksanakan penyidik Polresta Pekanbaru di ruko lantai dua milik korban.(foto aznil fajri)

Riau Pos Online-Rekonstruksi kasus pembunuhan ayah dan anak pengusaha ponsel Niagara Jalan Kaharuddin Nasution dekat Kampus UIR Marpoyan Pekanbaru masing-masing Agusnibahar (60) dan Dodi (20) disaksikan ribuan masyarakat di sekitar ruko berlantai dua di kawasan itu, Kamis (10/5).

Dari rekonstruksi yang digelar penyidik Polresta Pekanbaru di TKP, Kamis pagi tadi (10/5), aktor pembunuhan adalah Rohim dan Andi Siomay. Rohim adalah rekan pelaku yang dipesan dari Jakarta dan masih buron. Sedangkan Andy Siomay adalah pedagang siomay yang sehari-hari berjualan siomay kaki lima di samping toko ponsel korban. Rupanya kehadiran Andi siomay berjualan siomay itu adalah untuk memata-matai sasarannya.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Detik-detik kejadian pembunuhan sadis itu diawali saat korban Agusnibahar (60) salat Subuh Senin dinihari (16/4) lalu di lantai II ruko ponselnya. Saat korban sedang berdiri salat Subuh itu muncul dari belakang Rohim memukul kepala Agusnibahar dengan kayu broti. Ternyata korban masih melawan, lantas Andi Siomay datang dari lantai satu dan naik ke lantai dua ruko membantu Rohim yang sedang melumpuhkan Agusnibahar. Andi membawa parang dan menggorok leher Agusnibahar sehingga korban tewas.

Sedangkan anak Agusnibahar, Dodi (18) tewas setelah dianiaya, ditikam, dan dijerat tali nilon oleh kawanan pelaku. Dalam rekonstruksi pagi tadi, keluarga korban memaki-maki pelaku. Polisi menjaga ketat lokasi rekonstruksi di ruko itu. Usai rekonstruksi, para pelaku dibawa pakai truk tahanan Polresta kembali ke Mapolresta Pekanbaru. Pelaku diancam hukuman seumur hidup.

Seperti diberitakan Riau Pos Online beberapa waktu lalu, Ayah bersama anaknya masing-masing Pak Agusnibahar (60) dan Dodi (20) pengusaha Toko Ponsel Niagara Jalan Kaharuddin Nasution dekat Kampus universitas Islam Riau (UIR) Marpoyan Pekanbaru tewas menjadi korban pembunuhan sadis.

Mayat keduanya ditemukan keluarganya sudah membusuk di lantai II rukonya itu Selasa malam (17/4) pukul 21.00 WIB. Menurut keterangan salah seorang keluarganya Zulkifli kepada Riau Pos online di kamar mayat RS Bhayangkara Jalan Kartini Pekanbaru Rabu petang (18/4) pelaku diduga adalah karyawannya.

Ada sekitar tiga orang karyawan yang menghilang sejak kejadian itu. Satu di antaranya bernama Hendra alias Chandra warga trans di Sumatera Selatan berdarah Jawa. Mobil korban Toyota Rush warna merah maron dilarikan. Demikian juga motor Yamaha Vixion hitam, dan satu motor Suzuki Satria Fu juga dilarikan.

Terungkapnya kasus ini bermula ketika istri korban yang berada di Dumai curiga. Ahad malam (15/4) pukul 22.00 WIB antara istrinya dengan korban Pak Agus masih ada komunikasi lewat handphone. Tapi hari Senin (16/4) dan Selasa (17/4) saat dikontak ponselnya, tak ada jawaban alias di luar jangkauan. Curiga kondisi ini, isteri korban menyuruh anaknya Mamet yang kuliah di Politeknik Caktex Riau (PCR) untuk melihat ayahnya di toko ponsel itu.

Selasa malam (17/4) sekitar pukul 19.00 WIB saat Mamet datang ke ruko Niagara dekat UIR itu dilihatnya pintu ruko ponsel ayahnya itu dalam keadaan terkunci. Ada terpajang tulisan ''LIBUR'' di pintu ruko itu. Akhirnya pintu ruko di buka paksa dimana kunci gembok diputus. Setelah pintu terbuka, naik ke lantai II menyebar bau busuk. Rupanya sumber bau berasal dari jenazah Pak Agus dan Dodi yang sudah tergeletak. Akhirnya dihubungi petugas kepolisian Bukit Raya, Pekanbaru.

Luar biasa bau menyengat jenazah yang sudah membusuk dua hari ini. Tak ada yang sanggup masuk namun dengan nekat para keluarga berusaha bersama polisi mengangkut korban ke rumah sakit. Rabu petang lalu (18/4) jenazah keduanya dimandikan di RS Bhayangkara Jalan Kartini Pekanbaru. Dan esoknya dikebumikan.(azf)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook