JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Lesunya bursa saham membuat emiten-emiten baru mengoreksi targetnya. Selasa (9/4) dua emiten melakukan pencatatan saham di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), yakni PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk (GHON) dan PT Tridomain Performance Material Tbk (TDPM). Mereka menurunkan target perolehan dana hasil penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).

Sebelumnya, TDPM menargetkan melepas maksimal 5,79 miliar saham dengan harga penawaran antara Rp220 sampai Rp270. Namun, akhirnya produsen bahan kimia itu hanya melepas 1,8 miliar saham atau setara 17,19 persen dari total modal yang disetor.

Harga yang ditawarkan adalah Rp228, dengan harga pada penutupan perdagangan kemarin Rp342 per saham atau naik 50 persen. Perseroan mendapatkan dana IPO Rp411 miliar. ’’Dikurangi karena kondisi pasar tidak stabil sehingga lebih baik diturunkan agar dapat diserap pasar,” kata Associate Director PT Sinarmas Sekuritas Harta Setiawan.

Sebagai penjamin emisi, dia menilai TDPM perlu menyesuaikan kondisi pasar modal saat ini. Dalam sebulan, indeks harga saham gabungan (IHSG) memang turun 3,57 persen dengan jual bersih asing Rp10,58 triliun.

Namun, dari sisi industri, TDPM melihat prospek yang baik. Direktur Keuangan TDPM Joey Onias mengungkapkan, pasar industri kimia di Indonesia masih bagus. Sebanyak 55 persen dana IPO pun akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas pabrik sebesar 12.000 ton per tahun. Sisanya akan dipakai sebagai modal kerja. ’’Demand pasar domestik sangat impresif,” ujarnya.

Sementara itu, GHON juga menurunkan targetnya. Sebelumnya, perusahaan penyewaan tower space tersebut bakal melepas 200 juta saham dengan harga penawaran Rp1.100 sampai Rp1.300 per saham. Namun, perseroan akhirnya hanya melepas 152,89 juta saham dengan harga Rp1.170 per saham. Kemarin harga saham GHON naik 50 persen ke harga Rp1.755. Perseroan pun meraup dana IPO Rp178,8 miliar.(rin/c7/sof/jpg)