JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Era elektrivikasi tak membuat duo maut PT Toyota-Astra Motor (TAM) dan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) hanya menunggu “perintah”. Namun malah sebaliknya, agresif dengan menghadirkan lebih banyak pilihan model kendaraan elektrik hibrida ( Kendaraan Listrik Hibrid – HEV) untuk pasar Indonesia.
Bahkan Toyota juga akan menambah pilihan kendaraan elektrifikasi seperti kendaraan listrik baterai (Battery Electric Vehicle – BEV) dan kendaraan elektrik hibrida colok (Plug-in Hybrid Vehicle – PHEV) untuk lebih banyak konsumen.
Ini dibarengi Toyota terus melakukan upaya untuk menyiapkan pasar dengan terus meningkatkan kesadartahuan masyarakat tentang kendaraan elektrifikasi. Sekaligus mendukung pemerintah untuk meningkatkan penerapan teknologi elektrifikasi di Indonesia.
“Toyota juga berencana untuk memulai produksi model kendaraan elektrik hibrida (HEV) di Indonesia pada tahun 2022. Model HEV produksi lokal ini akan ditawarkan tidak hanya untuk pasar domestik, tetapi juga untuk pasar ekspor,” ini point penting yang diungkapkan pihak Toyota dalam keterangan resminya, Selasa (10/3).
Toyota Indonesia menyetujui untuk mengambil bagian dalam upaya menyebarluaskan kendaraan elektrifikasi seperti BEV, PHEV, dan HEV. Termasuk di dalam rantai suplai dari komponen-komponen utama kendaraan elektrifikasi yang sesuai dengan kondisi di Indonesia.
Sebelumnya Toyota mendukung kegiatan “Penelitian dan Studi Komprehensif Kendaraan Elektrifikasi” bersama dengan 6 universitas di Indonesia. Ini diprakarsai Kementerian Perindustrian Republik Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Ri peset dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia.
Dalam aktivitas tersebut, Toyota menyediakan alat penelitian yang terdiri dari 18 unit mobil (6 Prius HEV, 6 Prius PHEV, dan 6 Corolla mesin bakar internal), data logger , peralatan pengisian daya, dan asistensi teknikal.
Indonesia Basis Produksi
Indonesia merupakan salah satu basis produksi dan ekspor kendaraan serta komponen Toyota yang penting di Asia Pasifik. Toyota dan perusahaan-perusahaan grup Toyota di Indonesia memproduksi kendaraan dengan kandungan lokal tinggi di level 75 persen hingga 95 persen.
Serta melakukan ekspor produk-produk otomotif yang terdiri dari kendaraan gabungan ( Completely Built-Up – CBU), kendaraan terurai ( Completely Knock Down – CKD) , mesin bensin dan etanol, komponen, serta alat bantu produksi lebih dari 80 negara di kawasan Asia, Afrika, Amerika Latin, Karibia, Pasifik, dan Timur Tegah.
Produksi lokal dan ekspor berkontribusi pada perdagangan yang positif serta mendukung pengembangan industri dan ekonomi. Toyota berharap dapat mendukung target pemerintah Indonesia dalam pengurangan emisi dan mengurangi minyak penting menuju keseimbangan perdagangan yang lebih baik.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman