EKONOMI-BISNIS

Boikot Produk Israel, Importir Tunggu Kebijakan Pemerintah

Ekonomi-Bisnis | Kamis, 10 Maret 2016 - 09:50 WIB

Boikot Produk Israel, Importir Tunggu Kebijakan Pemerintah
Beberapa produksi Israel di wilayah pendudukan

JAKARTA (RIAUPOS.CO)-Salah satu rekomendasi Konferensi Tingkat Tinggi Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) ialah mendukung kemerdekaan Palestina dengan memboikot produk Israel yang dibuat di wilayah pendudukan. Indonesia, sebagai anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI) ikut menyokong rekomendasi itu.

Menanggapi rekomendasi ini, pengusaha yang tergabung dalam Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) mengharapkan pemerintah merumuskannya dalam sebuah kebijakan yang jelas.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

"Sebaiknya dituangkan dalam ranah yang lebih teknis. Kami tunggu kebijakan. Kalau mengenai boikot sudah menjadi instruksi pemerintah, kami ikuti," ujar Ketua umum Ginsi, Rofiek Natahadibrata Kamis (11/3/2016).

Kebijakan dari pemerintah mengenai boikot ini sangat penting supaya tak menimbulkan kebingungan di kalangan importir. Pasalnya, importir masih bertanya-tanya tentang rekomendasi boikot tersebut.

"Ini arah boikotnya lebih ke boikot produk-produk Israel, atau kebijakan yang dihasilkan Israel di wilayah pendudukan Palestina. Apakah original barang Israel atau bisnis yang punya orang Israel. Kami menanti kebijakan," kata Rofiek.

Kendati demikian, Rofiek mengaku tak bisa memastikan apakah selama ini ada pengusaha yang mengimpor produk-produk dari Israel. Termasuk, produk-produk apa saja yang diimpor dari Israel.

Laporan : dtfinance

Editor     : Aznil Fajri

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook