PUPUK BERSUBSIDI

Petani Sulit Dapatkan Pupuk Bersubsidi

Ekonomi-Bisnis | Kamis, 10 Maret 2016 - 08:03 WIB

Petani Sulit Dapatkan Pupuk Bersubsidi
ANGKAT TBS: Petani mengangkat tandan buah segar (TBS) kelapa sawit dari perahu ke tepi Sungai Kampar, baru-baru ini.

TAMBUSAI (RIAUPOS.CO) - Di saat harga jual tandan buah segar (TBS) kelapa sawit saat ini mulai membaik. Namun, petani dalam memelihara dan meningkatkan produksi kebun sawit mereka,  terkendala untuk mendapatkan pupuk murah yang bersubsidi.

Kondisi tersebut, ternyata dikeluhkan oleh petani kelapa sawit di Rohul.Salah seorang petani Kelapa Sawit Kecamatan Tambusai Dedi (42) kepada Riau Pos, Rabu (9/3).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Menurutnya, petani mengalami kesulitan untuk mendapatkan pupuk bersubsidi, karena sulit didapatkan di pedagang pasar, selain petani membeli pupuk di kelompok tani atau koperasi.Kalaupun ada dijual, itupun bisa dibeli melalui calo.

‘’Kami berharap kepada pemerintah daerah untuk dapat mencarikan solusi bagi petani sawit di Rokan Hulu khususnya Tambusai untuk mendapatkan pupuk bersubsidi. Sekarang yang menjadi persoalan, pupuk itu sulit didapat,’’ ujarnya.

Dia mengaku, keluhan petani sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi tersebut, sudah lama dirasakan oleh masyarakat. Dikhawatir, dengan tidak dipupuknya kebun kelapa sawit mereka selama ini,  sangat berpengaruh dengan hasil produksi kebun sawit mereka, berkurang saat panen.

‘’Harga jual TBS yang selama ini tidak pernah stabil, sangat mempengaruhi hasil produksi kelapa sawit petani.

Di saat harga anjlok petani tidak mampu membeli pupuk. Karena untuk operasionalnya saja tidak cukup.Ketika harga jual TBS merangkak naik, produksi TBS mengalami trek, ini disebabkan kebun kelapa sawit tidak dipupuk dalam enam bulan terakhir,’’tuturnya.

Dia berharap pemerintah daerah tidak membedakan petani tanaman pangan dengan petani perkebunan dalam mendapatkan pupuk bersubsidi.Karena selama ini, petani kelapa sawit sulit untuk mendapatkan jatah pupuk bersubsidi.

‘’Selama ini yang terjadi, ketika harga TBS merangkak naik, petani sulit untuk mendapatkan pupuk. Kalau harga TBS turun, petani tidak mampu memupuk kebunnya, karena tak sesuai dengan biaya operasional yang dikeluarkan di lapangan,’’jelasnya.(epp)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook