PANDANGAN MENKO DARMIN

BI Cuma Punya Dua Pilihan saat Rupiah Babak Belur oleh Dolar

Ekonomi-Bisnis | Rabu, 09 Mei 2018 - 20:40 WIB

BI Cuma Punya Dua Pilihan saat Rupiah Babak Belur oleh Dolar
Menko Perekonomian Darmin Nasution. (JPG)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Rupiah pada perdagangan hari ini berada di kurs tengah Rp 14.074 atau terdepresiasi 38 poin dari perdagangan sebelumnya Rp14.036.

Hal itu diketahui berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia. Rupiah diperdagangkan di kisaran Rp14.144 (kurs jual) dan Rp14.004 (kurs beli).

Baca Juga :Didoakan Berpenampilan Lebih Baik saat Umrah

Adapun kondisi itu terus terjadi awal Maret 2018. Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, sebetulnya kondisi melemahnya Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat normal saja.

Pasalnya, seluruh transaksi valas di negara lain juga mengalami hal yang sama. Jika kondisi itu terus terjadi berlarut-larut, Bank Indonesia tidak memiliki pilihan lain selain membiarkan kurs terus melemah atau menaikkan suku bunga acuan BI 7-Days Reverse Repo Rate.

"Tekanan itu membuat kami sebenarnya tinggal memilih biarkan kursnya melmah atau suku bunganya dinaikkan," katanya saat ditemui di Rokan Hilir, Riau, Rabu (9/5/2018).

Menurutnya, Bank Indonesia juga sudah mengantisipasi mengenai rencana kenaikan suku bunga. Akan tetapi, hal itu baru akan diputuskan saat Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulanan setiap tanggal 16 atau 17 sehingga Bank Indonesia belum dapat menaikkan suku bunganya.

Meski begitu, dia menekankan meski BI belum menaikkan suku bunga acuannya dan nilai rupiah telah menembus batas psikologis pasar yang sudah mencapai Rp14.000 per USD, kondisi ekonomi dalam negeri tidak masalah.

"Walaupun begitu jangan kemudian dibawa-bawa kalau Rupiah Rp14.000 masalah. Enggak masalah," tandasnya. (uji)

Sumber: JPG

Editor: Boy Riza Utama









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook