3 BUMN Ekspansi ke Singapura

Ekonomi-Bisnis | Selasa, 09 April 2013 - 12:00 WIB

JAKARTA (RP) - Sikap tegas Bank Indonesia (BI) yang menggantung akuisisi Bank Danamon oleh Development Bank of Singapore (DBS) Grup Holding Ltd, akhirnya membuat pemerintah Singapura melunak soal asas respirokal. Kini, Singapura memberi sinyal untuk membuka pintu bagi masuknya bank asal Indonesia ke Negeri Singa tersebut.

Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia (BRI), Sofyan Basyir mengatakan, pembicaraan dengan Monetary Authority of Singapore (MAS) terkait rencana pembukaan kantor cabang penuh (fully branch) mencapai kemajuan nyata. “Dalam waktu dekat mudah-mudahan bisa goal (tercapai, red),” ujarnya saat ditemui di DPR, Senin (8/4).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Sebagaimana diketahui, selama ini bank-bank asal Indonesia seperti BRI, Bank Negara Indonesia (BNI), maupun Bank Mandiri berencana membuka kantor cabang di Singapura. Namun rencana tersebut terhambat oleh beratnya persyaratan yang ditetapkan oleh MAS selaku otoritas perbankan Singapura. Sementara itu, bank-bank asal Singapura selama ini mudah sekali melakukan ekspansi ke Indonesia.

Akibatnya, tuntutan asas resiprokal atau kesetaraan pun terus didengungkan. BI yang selama ini dinilai terlalu lembek saat berhadapan dengan pihak asing, kini mulai menunjukkan taringnya. Proposal akuisisi Bank Danamon oleh DBS sejak April 2012 lalu masih digantung oleh BI.

Padahal, setahun lalu, DBS Grup Holdings Ltd telah menandatangani perjanjian jual beli saham bersyarat dengan Fullerton Financial Holdings Pte Ltd. (FFH) untuk mengambil alih 100 persen saham yang dimiliki FFH pada Asia Financial Indonesia Pte Ltd (AFI).

Asia Financial Indonesia ini memiliki 67,37 persen saham pada PT Bank Danamon Indonesia Tbk. Nilai transaksi pengambilalihan mencapai Rp45,2 triliun.(owi/tia/jpnn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook