JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Ustaz Yusuf Mansur meminta orang-orang yang merasa ditipu oleh dirinya terkait uang investasi dan patungan usaha agar melapor polisi dengan melampirkan bukti.
Pernyataan itu Yusuf sampaikan melalui unggahan di akun Instagram @yusufmansurnew pada Selasa (7/12/2021). Yusuf merespons salah satu pemberitaan pada 6 September lalu perihal Akademisi Cross Culture Ali Syarief yang menyebut dirinya penipu.
"Saya sudah persilakan jauh-jauh hari, ke polisi saja, ke hukum. Biar tahu siapa sih yang nipu, siapa sih yang sebenarnya bermain, mangga (silakan, red). Adapun saya mah siapa sih, masih untung cuma disebut penipu. Alhamdulillah," kata Yusuf.
Yusuf pun mempersilakan seluruh media mengutip unggahannya tersebut, lantaran isu tersebut menurutnya sudah sering dilontarkan bertahun-tahun lalu.
Ia juga mengaku selama ini taat hukum. Jika ada pihak yang melaporkannya ke polisi terkait penipuan, Yusuf akan mengikuti alur proses hukum tersebut.
"Oh ya, saya juga socmed-an saja tiap hari, bahkan suka live tiap hari, hehehe. Silakan hujat saya saat live, dan hadirkan bukti ini, bukti itu, saat saya live. Tunjukkan saya benar-benar yang nipu, ikhlas banget," ujarnya.
Tuduhan penipuan terhadap Yusuf juga telah dikonfirmasi oleh dirinya dalam beberapa kali kesempatan. Kala itu sejumlah pemberitaan mencuat perihal salah seorang warganet yang mengaku tidak bisa menarik uang investasinya yang dititipkan pada Yusuf sejak 2013.
Pada 11 September, Yusuf sempat mengunggah bahwa tuduhan itu terkait bisnis investasi patungan usaha Hotel Siti dan Moyavidi dalam tema gerakan ekonomi umat yang sudah dikonsep sejak 2008 dan mulai dieksekusi pada 2012.
Saat itu, mantan menteri BUMN Dahlan Iskan memberitahu dirinya bahwa gerakan patungan usaha itu ilegal karena tidak berizin.
Sempat disetop, akhirnya pada 2018 patungan usaha tersebut mendapat izin baru sebagai aset manajemen syariah. Dalam rentang 2012 hingga saat ini, dirinya mengaku sudah memulangkan sejumlah uang investasi kepada pihak yang tergabung dalam patungan usaha ini.
Sumber: JPG/News/CNN/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun
